Bertani Era Digital, Dandim Trenggalek Tunjukkan Cara Baru Lawan Hama

Diferensia688 Views

Trenggalek, – Di tengah teriknya matahari dan hamparan sawah yang mulai menguning, satu pemandangan tak biasa terjadi di Desa Pakis, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., Dandim 0806/Trenggalek, berdiri di pinggir pematang sambil menggenggam remote kontrol. Bukan untuk mainan, tapi untuk mengoperasikan drone penyemprot pestisida sebagai senjata baru petani di era digital.

Teknologi canggih ini diterjunkan untuk melawan serangan hama wereng yang mengancam produktivitas pertanian warga. Dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, S.P., M.Agr., serta para petani dari Kelompok Tani Basuki, Letkol Roy menunjukkan bahwa pertanian tak harus ketinggalan zaman.

“Teknologi ini sangat membantu. Hemat tenaga, efisien dalam penggunaan pestisida, dan bisa menjangkau lahan luas dalam waktu singkat,” ungkap Letkol Roy setelah menyemprot lahan pertanian seluas 1 hektare hanya dalam hitungan menit.

Menurutnya, pemanfaatan alat pertanian modern seperti drone bukan hanya solusi saat darurat hama, tapi juga kunci masa depan pertanian. Dengan pendekatan ini, pertanian bisa tampil lebih menarik di mata generasi muda.

“Sekarang bertani tak harus kotor-kotoran. Cukup berteduh, pegang remote, hasil maksimal. Inilah wajah baru pertanian kita,” ujarnya optimistis.

Sementara itu, Kadis Pertanian Imam Nurhadi mengapresiasi sinergi aktif TNI dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk gotong royong nyata antarinstansi di tengah tantangan iklim dan hama yang kian kompleks.

“Kami dorong agar penggunaan drone diperluas. Petani bisa lebih mandiri dan efisien. Kehadiran TNI sangat membantu, terutama saat serangan hama seperti sekarang ini mendesak ditangani,” tuturnya.

Petani setempat pun menyambut aksi ini dengan antusias. Banyak dari mereka baru pertama kali menyaksikan drone menyemprot pestisida secara langsung. Tak sedikit yang berharap teknologi ini menjadi standar baru dalam pertanian di Trenggalek.

Lebih dari sekadar penyemprotan hama, kegiatan ini menjadi ajang edukasi langsung bagi petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern, mulai dari perubahan iklim hingga regenerasi tenaga kerja tani.

Dengan dukungan teknologi, semangat gotong royong, dan peran aktif TNI, pertanian kini tak lagi hanya mengandalkan otot. Di Trenggalek, revolusi pertanian telah dimulai, langsung dari pematang sawah. (*)

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *