Bendungan Beringin Agung Diresmikan, Wamen Transmigrasi Targetkan Petani Halmahera Utara Panen Tiga Kali Setahun

POLITIKANA701 Views

Halmahera Utara, – Suasana Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, tampak semarak, Rabu (16/7/2025). Masyarakat antusias menyambut kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, yang hadir langsung meresmikan Bendungan Beringin Agung, infrastruktur krusial bagi petani di kawasan transmigrasi itu.

Didampingi Bupati Piet Hein Babua, Dandim 1508 Letkol Inf Alex Donald M L Gaol, dan Wakapolres Kompol Saiful, Wamen Viva Yoga disambut hangat warga. Bendungan tersebut diyakini akan menjadi “lumbung air” baru bagi sawah-sawah di Toliwang dan sekitarnya.

“Bendungan ini kita harapkan mampu mengairi lebih dari 440 hektar sawah dan mendorong peningkatan produksi pertanian di Halmahera Utara,” ujar Viva Yoga dalam sambutannya. Ia menekankan, keberadaan bendungan menjadi solusi nyata bagi persoalan kekeringan di musim kemarau.

Mantan anggota Komisi IV DPR itu optimistis, hasil panen petani yang saat ini rata-rata 5,8 ton per hektar akan meningkat menjadi 7,5 hingga 8 ton. Bahkan, ia menargetkan petani bisa panen dua hingga tiga kali setahun.

“Bendungan ini bukan sekadar bangunan. Ini adalah harapan baru. Kita ingin sawah-sawah di Halmahera Utara menjadi motor swasembada pangan di Maluku Utara,” tegasnya.

Menurutnya, pembangunan bendungan merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni mewujudkan swasembada pangan nasional. Kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, termasuk Toliwang, disebut memiliki peran strategis dalam pencapaian target tersebut.

“Dari kawasan transmigrasi seperti di Toliwang inilah kita ingin lahir lumbung-lumbung padi, jagung, dan kedelai. Ini amanat besar, dan Kementerian Transmigrasi siap bersinergi dengan daerah untuk mewujudkannya,” jelas pria asal Lamongan, Jawa Timur itu.

Meski bendungan telah berdiri megah, Viva Yoga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab berbagai kebutuhan dasar petani. Ia mendorong pemerintah daerah terus menjalin komunikasi dengan kementerian terkait demi memastikan petani benar-benar merasakan manfaat bendungan secara optimal.

Sekadar catatan, Desa Toliwang dan kawasan transmigrasi lain di Halmahera Utara telah menjadi rumah baru bagi lebih dari 17.500 kepala keluarga atau sekitar 57.500 jiwa. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia sejak 1982 hingga 2008, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Nusa Tenggara Timur.

Transmigran itu kini menjadi tulang punggung ketahanan pangan di Halmahera Utara. Dan kehadiran Bendungan Beringin Agung menjadi titik awal babak baru perjuangan mereka: mencetak panen lebih banyak dan kesejahteraan lebih baik.(*)

(Ardi W/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *