Alumnus UNAIR Berkiprah di Malaysia, Bangun Jejaring Riset Kesehatan Lingkungan Asia Tenggara

Surabaya, – Universitas Airlangga (UNAIR) terus melahirkan lulusan yang berkiprah di tingkat global dengan membawa nilai keilmuan dan pengabdian kampus. Salah satunya adalah Dr. Edza Aria Wikurendra, PhD., alumnus Magister Kesehatan Lingkungan UNAIR, yang kini berkarier sebagai dosen di Department of Health Sciences, Faculty of Humanities and Health Sciences, Curtin University Malaysia.

Berbekal pendidikan vokasi hingga doktoral, serta pengalaman riset dan pengabdian di dalam negeri, Edza mengembangkan kajian kesehatan lingkungan yang berorientasi pada persoalan nyata kawasan. Di Curtin University Malaysia, ia menekuni riset environmental health, manajemen sampah, dan keberlanjutan lingkungan dalam konteks Asia Tenggara, sekaligus membina mahasiswa dari latar belakang multikultural.

“Lingkungan kampus yang multikultural, ekosistem riset yang kuat, serta kebutuhan kawasan akan solusi keberlanjutan menjadi alasan utama saya berkarier di sini,” ujar Edza, Jumat (19/12/2025).

Menurut Edza, pengalaman pendidikan di UNAIR berperan besar dalam membentuk cara pandangnya sebagai akademisi global. Fondasi ilmiah sebagai sanitarian, pola pikir kritis, budaya riset kolaboratif lintas disiplin, serta nilai pengabdian dan sensitivitas sosial menjadi karakter yang terus ia bawa dalam karier internasionalnya.

“UNAIR membentuk saya bukan hanya sebagai peneliti, tetapi sebagai akademisi yang berpikir global, kolaboratif, dan tetap berpijak pada kebutuhan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Selama berkiprah di luar negeri, Edza juga berperan sebagai penghubung antara UNAIR dan jejaring riset internasional. Ia membawa nama almamaternya dalam berbagai forum global, termasuk sebagai penerima Green Talents Award dari Kementerian Riset Jerman, keterlibatan dalam forum ilmiah internasional, serta pengelolaan jurnal akademik. Kontribusi tersebut diwujudkan melalui kuliah tamu, pendampingan penulisan ilmiah, dan riset bersama mahasiswa serta kolega di Indonesia.

Edza mendorong kolaborasi lintas kawasan, terutama di bidang kesehatan lingkungan, manajemen sampah, circular economy, dan keberlanjutan. Ia menekankan pentingnya riset yang berangkat dari persoalan nyata dan berorientasi pada dampak publik, sekaligus membuka peluang keterlibatan mahasiswa UNAIR dalam jejaring internasional.

Ia menilai, alumni UNAIR di luar negeri memiliki posisi strategis sebagai jembatan kolaborasi riset, pertukaran akademik, dan pengembangan kapasitas. Pengalaman global tersebut, kata dia, dapat ditransfer melalui rekomendasi kebijakan, pelatihan, maupun proyek percontohan di tanah air.

“Alumni bisa menjadi jembatan dua arah. Satu orang yang konsisten membimbing dapat memicu efek berantai bagi ekosistem akademik nasional,” ujarnya.

Bagi Edza, makna alumnus berdampak tidak berhenti pada capaian personal. Yang lebih penting adalah kemampuan memberi manfaat bagi institusi dan masyarakat, dengan menjaga keseimbangan antara orientasi global dan akar lokal.

“Ukurannya bukan semata jabatan atau jumlah publikasi, melainkan sejauh mana kehadiran kita membuka peluang bagi orang lain dan menghadirkan solusi nyata,” tuturnya.(*)

(khefti pkip/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *