Surabaya, – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan dan kesehatan Indonesia. Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Anna Kurniati SKM, MA, PhD, yang kini menjabat sebagai Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, meraih NCKU Distinguished Award dari College of Medicine, National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan.
Penghargaan prestisius itu diserahkan langsung oleh Dekan College of Medicine NCKU, Prof. Cheng Hsiu-Chi, MD, PhD, sebagai pengakuan atas kontribusi Anna dalam pengembangan kebijakan, pendidikan, serta tata kelola SDM kesehatan di Indonesia.
“Penghargaan ini adalah kehormatan besar sekaligus pengingat akan tanggung jawab yang saya emban, terutama untuk terus menjadi teladan bagi keluarga,” ujar Anna.
Ia menekankan, capaian ini tidak hanya miliknya pribadi. “Secara profesional, penghargaan ini adalah untuk Kementerian Kesehatan. Kemenkes memberi saya ruang untuk mengembangkan potensi, memperluas jejaring global, dan berkontribusi nyata bagi sistem kesehatan Indonesia,” kata Anna.
Rekam jejak Anna menjadi alasan kuat di balik penghargaan tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, ia memimpin berbagai terobosan penting, mulai dari reformasi regulasi SDM kesehatan, transformasi pendidikan dokter spesialis, hingga penataan sistem penugasan tenaga kesehatan secara nasional.
Perannya juga menonjol di tingkat internasional. Anna aktif mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Action Alliance on Human Resources for Health, dan baru-baru ini ditunjuk sebagai Kepala Poltekkes WHO Collaborating Centre.
“Penugasan ini membawa misi besar: menjadikan Poltekkes sebagai pusat unggulan pendidikan vokasi, sekaligus bagian dari jejaring pusat kolaborasi global di bidang keperawatan dan kebidanan,” jelasnya.
Tahun ini, Anna tercatat sebagai satu-satunya penerima penghargaan dari Indonesia dalam kategorinya. Ia menyebut perjalanan tersebut sebagai proses pembelajaran yang memperkuat kepercayaan dirinya. “Saya belajar berani, terbuka, dan tidak ragu mencari mentor. Dan dukungan keluarga terutama suami sangat berarti,” tuturnya.
Sebagai alumni UNAIR, Anna berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa yang ingin melangkah ke kancah global. “Jangan ragu keluar dari zona nyaman. Hal-hal besar selalu dimulai dari langkah kecil. Nikmati prosesnya dan syukuri setiap capaian,” pesannya.
Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukan semata simbol keberhasilan, tetapi juga amanah untuk menjaga reputasi UNAIR. “Saya berharap UNAIR terus melahirkan tenaga kesehatan yang kompeten, berkarakter, dan berani tampil di panggung internasional. Semoga penghargaan ini menjadi pengingat bagi saya untuk menjaga nama baik almamater,” ujarnya.(*)
(pkip/sulaiman)







