150 Prajurit TNI-Polri Turun ke Karangasem, TMMD Satukan Kekuatan Bangun Kampung

Diferensia737 Views

Surakarta, – Sebanyak 150 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus mempererat kemanunggalan dengan masyarakat.

Para personel berasal dari berbagai satuan di jajaran Kodam IV/Diponegoro, antara lain Korem 074/Warastratama, Kodim 0735/Surakarta, Yon Zipur 4/TK, Yonif Raider 408/SBH, Batalyon C Pelopor Brimob Surakarta, DenZibang, serta Polresta Surakarta. Mereka bekerja bahu-membahu bersama warga, dari memindahkan material, membangun saluran air, hingga mengoperasikan alat berat.

Komandan Kodim 0735/Surakarta sekaligus Dansatgas TMMD, Letkol Inf Fictor J Situmorang, S.I.P., M.I.P., mengatakan, kolaborasi ini menjadi cerminan semangat gotong royong lintas sektor demi percepatan pembangunan di wilayah perkotaan yang masih memiliki kantong-kantong keterbatasan fasilitas.

“Kegiatan ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga ajang membangun solidaritas sosial. Ini adalah bagian dari tugas TNI dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fictor, Kamis (24/7/2025), saat meninjau langsung lokasi TMMD di Karangasem.

Ia menjelaskan, TMMD Reguler ke-125 telah diawali dengan tahap pra TMMD yang mencakup pembersihan lahan, pemadatan jalur saluran, dan pengiriman bahan bangunan. Mengingat banyaknya sasaran yang harus diselesaikan, pengerjaan dilakukan secara paralel oleh tim teknis dan personel lapangan.

Menurut Fictor, tantangan cuaca tidak menyurutkan semangat personel untuk menyelesaikan seluruh program yang dirancang selesai dalam kurun waktu 30 hari.

“Kami optimistis, dengan sinergi semua pihak dan keterlibatan masyarakat, seluruh sasaran fisik dan nonfisik TMMD dapat selesai tepat waktu dan memberi manfaat jangka panjang bagi warga,” ujarnya.

TMMD Reguler ke-125 di Karangasem menargetkan sejumlah infrastruktur dasar seperti saluran air sepanjang 586 meter, jalan lingkungan, serta kegiatan penyuluhan ketahanan pangan dan edukasi kebangsaan.

Di tengah dinamika perkotaan, kegiatan ini menjadi oase kolaborasi antara negara dan masyarakat akar rumput. Di lokasi proyek, prajurit berseragam loreng dan warga tampak akrab, saling berbagi peran. Di balik suara molen dan denting cangkul, tumbuh semangat bersama: membangun dari bawah, demi Indonesia yang lebih tangguh. (*)

(Agus Kemplu/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *