Tutup Peringatan Hari Santri, 30 Ranting Muslimat NU Rejoso Gelar Khatmil Qur’an Serentak

Religiusitas139 Views

Nganjuk, – Semarak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kecamatan Rejoso ditutup dengan cara yang khidmat dan penuh makna. Senin (27/10/2025), lantunan ayat suci menggema serentak di 30 ranting Muslimat NU se-Kecamatan Rejoso dalam gelaran Khatmil Qur’an bersama.

Ketua PAC Muslimat NU Rejoso, Rofi’atun, mengatakan bahwa penutupan HSN tahun ini dikemas berbeda dari sebelumnya. Jika biasanya khatmil Qur’an terpusat di Kantor MWC NU Rejoso, kali ini setiap ranting diberi kesempatan untuk melaksanakannya di wilayah masing-masing.

“Khusus tahun ini, kami gelar di 30 ranting Muslimat NU se-Kecamatan Rejoso. Tujuannya agar syiar Al-Qur’an semakin luas dan terasa di tengah masyarakat,” ujar Rofi’atun.

Ia menambahkan, khatmil Qur’an kali ini juga diniatkan sebagai doa bersama untuk para pejuang agama Islam dan para pahlawan kemerdekaan Indonesia.

Apresiasi datang dari Ketua Tanfidziyah MWC NU Rejoso, Kiai Imam Hartoyo, yang menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata semangat santri masa kini.

“Peringatan Hari Santri bukan sekadar seremonial. Ini bentuk penghormatan atas perjuangan para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan. Terima kasih untuk Muslimat NU Rejoso yang terus menjaga tradisi dengan khatmil Qur’an,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga menumbuhkan kembali kebanggaan menjadi bagian dari keluarga besar pesantren.

“Dengan berkah Hari Santri dan khatmil Qur’an ini, semoga semakin tumbuh rasa cinta kepada kiai dan kebanggaan sebagai santri,” tambahnya.

Sementara itu, Kiai Rohmatuddin, pengasuh pengajian “Risalah Hujjah Aswaja” di PAC Muslimat NU Rejoso, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini.

“Khatmil Qur’an saat Hari Santri harus diwariskan ke anak cucu. Mereka inilah penerus perjuangan para kiai dan santri NU ke depan,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Ustadz Watidjo, Wakil Ketua MWC NU Rejoso, yang menyebut khatmil Qur’an serentak di 30 ranting menjadi bentuk syiar yang kuat dan membumi.

“Kegiatan ini luar biasa. Ketika Al-Qur’an dilantunkan serentak di 30 titik, keberkahannya terasa nyata. Al-Qur’an memang selalu membawa rahmat bagi siapa pun yang mendekatinya,” ujarnya.

Khatmil Qur’an serentak ini berlangsung di berbagai lokasi mulai dari masjid, mushala, hingga rumah pribadi anggota Muslimat NU. Seluruh kegiatan berjalan tertib dan penuh khidmat. Dari Rejoso, gema lantunan ayat suci menjadi penutup indah rangkaian Hari Santri Nasional 2025, sekaligus pengingat bahwa semangat santri tak pernah padam.

(Ika Nuryanik/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *