Tangan-Tangan yang Tak Pernah Lelah: Babinsa dan Warga Dibal Bangun Harapan di Tengah Sawah

Babinsa911 Views

Boyolali, – Senin (12/5/2025), di bawah mentari pagi yang mulai menghangatkan bumi, suara cangkul bersahutan dengan tawa warga. Di antara mereka, tampak Serda Waluyo, Babinsa Koramil 11/Ngemplak, menyatu dalam kerja dan peluh bersama warga Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak. Mereka bergotong royong membangun talud di areal persawahan—sebuah dinding harapan yang melindungi ladang penghidupan.

Talud yang sedang dibangun bukan hanya untuk menahan tanah dari longsor atau air yang meluap. Ia menjadi simbol kepedulian, kekompakan, dan cinta antara TNI dan rakyatnya. Di situlah Serda Waluyo berdiri, bukan sebagai komandan, tapi sebagai saudara.

“Karya bakti seperti ini adalah bentuk nyata kepedulian kami. Kami hadir bukan hanya saat dibutuhkan, tapi juga ketika rakyat ingin merasakan bahwa mereka tidak sendiri,” ucap Serda Waluyo dengan mata berbinar dan tangan yang masih menggenggam alat kerja.

Bagi masyarakat Dibal, kebersamaan seperti ini bukan hal baru. Tapi setiap kali itu terjadi, rasa haru tetap menyelinap. Karena ketika aparat negara turun langsung membantu, bukan memerintah dari jauh, rakyat tahu: mereka benar-benar diperhatikan.

Pak Eko, salah satu warga yang turut kerja bakti, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “TNI itu bukan hanya pengawal negara. Mereka ini penggerak semangat di desa. Kami senang sekali bisa gotong royong bareng Pak Babinsa. Semoga hal seperti ini terus ada, tidak hanya di talud, tapi di semua sisi kehidupan kita,” ungkapnya sambil menyeka keringat di dahi.

Baginya, yang lebih penting dari talud itu sendiri adalah jalinan batin yang terbangun. Sebuah hubungan yang tak ditulis di atas kertas, tapi tertanam dalam rasa percaya dan kebersamaan.

Melalui karya bakti ini, masyarakat dan TNI membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya soal beton dan batu. Tapi juga tentang harapan, tentang semangat untuk terus melangkah maju bersama.

Di Desa Dibal, tangan-tangan kasar itu membangun lebih dari sekadar talud. Mereka sedang menanam nilai: bahwa bangsa ini kuat karena rakyat dan tentaranya tak pernah berjalan sendiri.(*)

Kontributor: Agus Rodok Kemplu (ARK)

Editor: Sulaiman 

Foto: ARK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *