Syahid di Jalan Ilmu, Santri Al-Khoziny Didoakan Ribuan Jamaah Al-Akbar Surabaya

Religiusitas232 Views

Surabaya, – Suasana duka menyelimuti Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Jumat (3/10/2025). Ribuan jamaah memadati masjid terbesar di Jawa Timur itu untuk melaksanakan Shalat Ghaib bagi para korban wafat dalam musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren (PP) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Sejak pagi, pengumuman Shalat Ghaib telah disebarkan melalui akun media sosial dan videotron masjid. Jamaah pun datang berbondong-bondong, bersatu dalam doa dan rasa belasungkawa. “Kami ingin mendoakan para korban, sekaligus menyampaikan duka mendalam dari keluarga besar Masjid Al-Akbar,” ujar Humas MAS, H. Helmy M Noor.

Hingga Jumat pagi, tim Basarnas mencatat tujuh santri meninggal dunia. Dua di antaranya ditemukan di area tempat wudhu pada pukul 07.30 dan 07.36 WIB. Total korban kini tercatat 110 orang, terdiri dari 24 pasien rawat inap, 79 pasien keluar rumah sakit, dan tujuh korban meninggal. Sementara itu, 57 orang masih dalam pencarian.

Di tengah suasana haru, Imam Besar MAS, Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, menyampaikan kabar yang menyejukkan hati. Ia menegaskan, para santri yang wafat dalam musibah ini termasuk golongan Syuhada Akhirat.

“Syuhada Akhirat adalah mereka yang meninggal bukan dalam perang, tetapi mendapat kedudukan mulia. Termasuk wafat karena reruntuhan bangunan, wafat saat menuntut ilmu, atau karena sakit,” jelas Guru Besar Fiqih UINSA Surabaya itu.

Menurut Ahmad Zahro, tujuh santri Al-Khoziny itu syahid di jalan ilmu. “Mereka wafat dalam kondisi belajar agama dan tertimpa reruntuhan. Ini memang musibah yang menyedihkan, tetapi dalam pandangan agama, justru kabar gembira bagi mereka,” tambahnya.

Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang itu juga mengingatkan, ada tiga jalan menuju surga: dengan hisab berat, dengan hisab ringan, atau tanpa hisab sama sekali. “Modal utamanya adalah akidah yang benar dan amal saleh. Allah Maha Pengampun. Musibah ini harus dimaknai dengan sabar dan tawakal,” ujarnya.

Di pelataran Masjid Al-Akbar, doa yang dipanjatkan ribuan jamaah menjadi pelukan hangat bagi keluarga para korban. Di mata manusia, mereka telah pergi terlalu cepat. Namun di sisi Tuhan, mereka pulang dengan membawa kemuliaan yakni syahid di jalan ilmu. (*)

(Edy/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *