Senyap tapi Menggerakkan: Sentuhan Kemanusiaan Babinsa untuk UMKM Tipes

Ekonomi734 Views

Surakarta, – Tak ada seremoni. Tak ada sorotan kamera. Namun, apa yang dilakukan dua Babinsa dari Kelurahan Tipes, Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta ini meninggalkan jejak yang mendalam di hati warganya. Serka Sarmin dan Serka Anjasmoro hadir secara senyap, tapi menggerakkan — menyentuh langsung kehidupan warga kecil yang berjuang mempertahankan asa lewat usaha sederhana.

Pada Jumat (16/5/2025), mereka mendatangi rumah Ibu Agus Efendi di RT 01 RW 09 Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan. Bukan sekadar kunjungan biasa. Di tempat itulah, seorang ibu rumah tangga menjalankan usaha mikro pembuatan shuttlecock dengan segala keterbatasan. Di tengah ruang yang sempit dan bahan yang seadanya, tangan-tangan terampilnya bekerja tanpa lelah -menyulam harapan demi harapan.

Kedatangan Babinsa bukan membawa bantuan berupa uang atau barang. Tapi mereka datang membawa sesuatu yang sering kali lebih dibutuhkan: kehadiran, perhatian, dan pengakuan. Bagi pelaku UMKM kecil seperti Ibu Agus, itu lebih dari cukup untuk menyalakan kembali semangat.

“Kami ingin usaha kecil seperti ini tak merasa sendiri. Harapan itu bisa tumbuh dari rumah-rumah sederhana seperti ini. Kita hanya perlu hadir dan menyemangati,” tutur Serka Sarmin dengan nada lembut dan tulus.

Sebagai aparat teritorial, Serka Sarmin dan Serka Anjasmoro memahami bahwa tugas mereka bukan hanya menjaga keamanan. Mereka juga adalah penguat moral, pendengar yang baik, dan penggerak kehidupan sosial masyarakat.

Kerajinan shuttlecock ini mungkin bukan usaha yang besar. Tapi bagi warga seperti Ibu Agus, ini adalah tumpuan hidup, harapan masa depan keluarga, dan simbol ketekunan yang tak menyerah pada keadaan.

“Saya terharu. Baru kali ini ada yang datang dan memberi semangat seperti ini. Rasanya seperti diingatkan kembali, bahwa saya tidak sendiri,” ucap Ibu Agus dengan mata berkaca-kaca.

Tak banyak kata yang diucap. Tak ada gemerlap atau tepuk tangan. Tapi dari langkah senyap dua Babinsa itu, lahirlah gerakan kecil yang menyentuh: gerakan kemanusiaan. Gerakan yang sederhana, tapi mampu mengguncang keheningan -dan membuat harapan kembali tumbuh. (*)

 

Kontributor: Agus Rodo Kemplu

Editor: Sulaiman

Foto: ARK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *