
Puncak, Papua – Di bawah hangat mentari yang menembus kabut pagi di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, sejumlah prajurit Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 700/Wira Yudha Cakti mendatangi Kampung Nipuralome, Minggu (26/10/2025). Dari Pos Titik Kuat Bendungan, mereka datang bukan untuk patroli, melainkan membawa niat sederhana yaitu memborong hasil tani warga.
Kegiatan yang dipimpin Serda Irzal itu menjadi bagian dari pembinaan teritorial (binter) terbatas Satgas di wilayah tugas mereka. Namun, di balik kesederhanaannya, kegiatan ini memiliki makna lebih dalam: upaya membangun kedekatan dan rasa saling percaya antara TNI dan masyarakat Papua.
“Kami tidak hanya datang untuk menjaga keamanan, tapi juga ingin membantu masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran TNI di sini,” ujar Serda Irzal.
Menurut Serda Irzal, kegiatan borong hasil tani ini menjadi cara kecil namun berarti untuk memperkuat hubungan antara prajurit dan warga. “Dari kebersamaan seperti inilah tumbuh kepercayaan dan cinta di antara TNI dan rakyat,” katanya.
Di lapak sederhana di tepi kampung, para prajurit membeli berbagai hasil kebun seperti ubi, sayur-mayur, dan buah khas pegunungan, yang ditanam dengan tekun oleh para mama Papua. Salah satu di antaranya, Mama Estin, tampak gembira ketika hasil kebunnya ludes diborong.
“Sa senang sekali, anak-anak TNI datang beli hasil kebun sa. Biasanya sa jual sedikit-sedikit, tapi sekarang habis diborong semua. Terima kasih banyak TNI, Tuhan berkati,” ujar Mama Estin sambil tersenyum.
Menurut Komandan Satgas Yonif 700/WYC, kegiatan seperti ini menjadi bagian dari rutinitas sosial prajurit di wilayah penugasan. Selain menjaga stabilitas keamanan, mereka juga berupaya memperkuat hubungan kemanusiaan di tengah masyarakat.
“Pendekatan seperti ini membantu menciptakan rasa aman dan percaya, bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sahabat rakyat,” ujarnya.
Bagi masyarakat Nipuralome, kehadiran para prajurit di tengah ladang mereka memberi makna tersendiri. Bukan hanya karena hasil panen mereka terbeli, tetapi juga karena terasa ada tangan yang menggenggam erat kebersamaan.
Di tanah tinggi Papua yang indah dan penuh tantangan, langkah-langkah kecil seperti ini menjadi penegasan bahwa kedamaian tumbuh dari kepedulian. Bahwa kekuatan TNI sejatinya berpijak pada rakyat yang mereka cintai.(*)
(bro/sulaiman)






