PW DMI Jatim 2025-2030, Barisan Baru Penjaga Masjid dan Peradaban Umat

Religiusitas316 Views

 

Surabaya, – Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Jawa Timur periode 2025–2030 resmi dilantik pada Sabtu (6/9/2025) siang di Gedung Utama Islamic Center Surabaya. Pelantikan ini dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, menjadi momentum spiritual sekaligus organisatoris untuk meneguhkan peran masjid sebagai pusat ibadah, dakwah, dan peradaban umat.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI yang juga Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, H. M. Jusuf Kalla. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Mantan Gubernur Jatim Imam Utomo, ulama-ulama besar seperti KH Asep Saifuddin Halim dan Prof. Dr. KH Abdul Hakim Subchan, serta perwakilan PWNU, Muhammadiyah, LDII, Kemenag, hingga ormas Islam se-Jatim.

Dalam pidatonya, Jusuf Kalla menegaskan bahwa masjid tidak boleh hanya dipandang sebagai tempat ibadah statis, tetapi juga harus hidup sebagai pusat dakwah, ekonomi, dan pemberdayaan umat. “Seperti teladan Rasulullah, masjid adalah markas peradaban. Di sana bukan hanya iman dan takwa ditegakkan, tetapi juga semangat membangun ekonomi umat. Tanpa itu, kita akan tertinggal,” tegasnya.

Ketua PW DMI Jatim terpilih, KH. Sudjak, menegaskan pelantikan ini bukan sekadar formalitas, melainkan amanah besar yang mulia. “Kami siap menggerakkan 12 departemen dengan wakil ketua yang bertanggung jawab penuh pada bidangnya. Fokus kami adalah memakmurkan masjid sekaligus dimakmurkan oleh masjid,” ujarnya.

Sejumlah program unggulan pun digulirkan, di antaranya Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM) yang sudah berjalan sejak 2019 dan kini menyasar puluhan ribu imam di Jatim, Masjid Award untuk mendorong standar kemakmuran masjid, serta pendirian Halal Center DMI guna memperkuat ekosistem produk halal sesuai program strategis Pemprov Jatim.

Wakil Gubernur Emil Dardak menambahkan, di Jawa Timur terdapat lebih dari 53.500 masjid yang menjadi amal jariyah lintas generasi. “Tunjangan kehormatan imam masjid bukan soal nilai materi, melainkan keberkahan. Pemprov Jatim siap berjalan beriringan dengan DMI agar masjid menjadi pusat peradaban dan menjadikan Jatim sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkapnya.

Acara juga diwarnai tausiyah internasional dari As-Syeikh Prof. Dr. Mohammad Fadhil Al-Jilani, cicit Syeikh Abdul Qodir Jaelani, yang menegaskan pentingnya ilmu sebagai pilar peradaban. Ia menekankan bahwa masjid harus menjadi ruang pembelajaran lintas ilmu, bukan hanya tasawuf, melainkan juga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelantikan PW DMI Jatim 2025-2030 ini meneguhkan barisan baru penjaga masjid dan peradaban umat, yang diharapkan mampu menjadi benteng ketertiban, kedamaian, serta penggerak kemajuan masyarakat Jawa Timur. (*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *