Merawat Ketertiban, Menjaga Harapan: Sinergi TNI-Polri dan Pemkot Jaktim Tertibkan Atribut Ormas di Pulogadung

POLITIKANA792 Views

JakartaDi bawah mentari pagi yang mulai menghangatkan Kota Jakarta Timur, derap langkah para prajurit TNI, anggota kepolisian, dan petugas pemerintah daerah menyatu dalam satu barisan. Hari Senin (12/05/2025), di halaman Polsek Pulogadung, semangat kebersamaan tergambar nyata dalam apel gabungan yang mengawali sebuah misi penting: menjaga ketertiban, merawat kedamaian, dan membersihkan ruang publik dari atribut-atribut yang tak pada tempatnya.

Apel yang dipimpin Wakapolsek Pulogadung, AKP Iman M, bukan sekadar seremoni. Ia adalah simbol kekuatan kolaborasi lintas lembaga – TNI-Polri, Satpol PP, dan jajaran Forkopimcam – yang tak lelah menjaga ibu kota tetap tertib, bersih, dan damai menjelang berbagai agenda strategis nasional.

Selepas apel, tim gabungan bergerak. Langkah mereka menelusuri jalanan Pulogadung: dari Jl. Raya Bekasi, Jl. Perintis Kemerdekaan, hingga ke Kayu Mas Utara dan Selatan. Bukan dengan kekerasan, tapi dengan ketegasan yang ramah, mereka menurunkan spanduk dan atribut ormas yang dipasang sembarangan – menyusuri setiap sudut kota, demi ruang publik yang kembali menjadi milik semua warga.

“Ini bukan hanya tentang spanduk atau estetika kota,” tutur AKP Iman. “Ini tentang rasa aman, tentang ruang bersama yang harus netral, tertib, dan nyaman untuk semua kalangan.”

Masyarakat pun menyambut aksi ini dengan senyuman dan ucapan terima kasih. Bagi mereka, ini bukan sekadar penertiban – ini adalah bentuk nyata dari cinta aparat terhadap warganya. Bahwa ketertiban bukanlah represi, melainkan perlindungan. Bahwa ruang kota yang bersih adalah ruang bagi harapan tumbuh tanpa intimidasi.

Seluruh atribut yang ditertibkan langsung diamankan ke Kantor Kecamatan Pulogadung untuk pendataan. Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap aman dan kondusif – sebuah bukti bahwa ketika negara hadir dengan empati dan ketegasan, rakyat pun menyambut dengan kepercayaan.

Aksi ini bukan yang pertama, dan tentu bukan yang terakhir. Tapi setiap langkah yang diambil hari ini adalah pijakan menuju Jakarta Timur yang lebih baik – kota yang bukan hanya dibangun dengan beton dan aspal, tetapi dengan semangat gotong royong, keadilan, dan cinta pada ketertiban.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *