Merah Putih di Tengah Pegunungan, Satgas Yonif 700 Bangkitkan Semangat Nasionalisne di Ilaga

POLITIKANA656 Views

Puncak, Papua – Udara sejuk pegunungan dan kabut tipis yang menyelimuti Kampung Tuanggi, Distrik Ilaga Utara, menjadi saksi hangatnya kedekatan antara prajurit TNI dan warga Papua, Selasa (22/7/2025). Di tengah wilayah yang kerap disebut rawan, personel Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti dari Pos Wuloni justru menghadirkan semangat persatuan lewat kegiatan Binter Terbatas yang penuh makna.

Lebih dari 70 warga, terdiri dari 49 mama-mama Papua dan 29 pria dewasa, berkumpul dengan antusias. Tak sekadar hadir, mereka ikut larut dalam suasana penuh semangat kebangsaan. Bendera Merah Putih dikibarkan, dibagikan, dan diangkat tinggi sebagai lambang kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tak berhenti di simbol semata, Satgas juga membagikan telur ayam sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan gizi masyarakat yang hidup di tengah keterbatasan.

“Bendera ini bukan hanya selembar kain. Ini adalah simbol harapan dan masa depan. Kami ingin para pemuda Papua menjauh dari pengaruh kelompok bersenjata dan kembali ke pelukan ibu pertiwi,” ujar Lettu Inf I Made Mertiana, Komandan Pos Wuloni, dengan nada tegas namun penuh kehangatan.

Ia juga mengajak siapa pun yang masih terlibat dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk kembali ke jalan damai.

“Silakan datang ke Pos Wuloni. Kami siap memfasilitasi ikrar setia kepada negara,” lanjutnya.

Sikap terbuka dan pendekatan humanis ini mendapat sambutan positif dari tokoh pemuda Kampung Tuanggi, Lenius Murib, yang selama ini turut menjaga ketertiban bersama dua rekannya, Joni Murib dan Julian Murib, keduanya merupakan ASN di lingkungan Pemkab Puncak.

“Kami merasa aman dengan kehadiran Satgas. Mereka bukan hanya menjaga, tapi juga membina. Kami siap bersinergi demi keamanan kampung ini,” ungkap Lenius, disambut anggukan warga lain.

Kegiatan ditutup dengan foto bersama, senyum lebar, dan canda ringan yang menghangatkan suasana. Di kampung kecil di jantung Papua ini, Merah Putih kembali berkibar, bukan karena kekuatan senjata, tapi karena ketulusan dan keberanian merangkul.

(Bro/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *