Mengetuk Pintu, Membawa Harapan: Prajurit TNI Layani Kesehatan Warga Pedalaman Papua

Kesehatan393 Views

Fakfak,Tak semua bantuan datang dengan sirene atau sorotan kamera. Kadang, ia datang dengan ketukan pelan di pintu rumah, senyum hangat, dan sebotol vitamin dalam genggaman. Itulah yang dilakukan Satgas Pamtas Kewilayahan RI-PNG Yonif 642/Kapuas, melalui Pos Tomage, yang menggelar pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah di Kampung Warisa Mulya dan Wasa Mulya, Distrik Tomage, Kabupaten Fakfak, Selass (27/5/2025).

Dipimpin oleh Sertu Joni Iskandar, para prajurit tak hanya membawa kotak obat dan peralatan medis, tapi juga membawa kepedulian yang tak bisa diukur dengan alat kesehatan manapun. Mereka menyapa warga dengan hangat, memeriksa kondisi tubuh, dan memberikan obat-obatan serta vitamin secara cuma-cuma. Bagi warga di kampung terpencil ini, kunjungan itu lebih dari sekadar pemeriksaan—ia adalah bentuk kasih sayang yang datang dari arah yang tak mereka sangka.

“Biasanya kami harus jalan jauh kalau ingin berobat. Tapi sekarang, bapak-bapak TNI datang langsung. Kami merasa diperhatikan,” ujar seorang ibu paruh baya dengan mata berkaca.

Mendekatkan Diri, Merawat Harapan

Dalam keheningan kampung yang jauh dari fasilitas kesehatan memadai, kehadiran Satgas seperti ini menjadi cahaya kecil yang membawa harapan. Para prajurit yang biasanya dikenal sebagai penjaga perbatasan, hari itu menjadi perawat tanpa gelar. Mereka membalut luka, membagikan vitamin, dan menenangkan warga yang mengeluhkan tubuh lemas karena cuaca atau usia.

“Tujuan kami sederhana: memastikan masyarakat tetap sehat dan merasa tidak sendiri,” tutur Sertu Joni. “Kami ingin mereka tahu, ada tangan yang siap membantu, ada hati yang peduli.”

Bukan Sekadar Obat, Tapi Juga Rasa Aman

Bagi warga Tomage, kehadiran Satgas bukan hanya tentang bantuan medis. Ia adalah bentuk nyata dari negara yang hadir. Negara yang mendengarkan, menyapa, dan merawat, meski di pelosok paling sunyi. Dalam setiap langkah kaki prajurit, dalam setiap obat yang diberikan, terselip harapan agar warga tetap kuat menjalani hidup.

“Semoga bapak TNI sehat-sehat juga,” ucap seorang anak kecil sambil menggenggam vitamin pemberian mereka. Senyum polosnya menjadi hadiah terbaik bagi para prajurit hari itu.

Karena di kampung terpencil seperti Tomage, cinta kadang hadir dalam bentuk paling sederhana: kunjungan penuh kasih dari para penjaga negeri, yang rela melangkah jauh, hanya untuk memastikan satu hal—bahwa tak ada warga yang dibiarkan sakit sendirian.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *