Boyolali, – Di antara kabut pagi dan embusan angin dingin lereng Gunung Merbabu, sebuah harapan tumbuh dari tangan-tangan yang tak lelah mencintai alam. Tiga prajurit Babinsa dari Koramil 07/Selo Kodim 0724/Boyolali, bersama puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Salatiga, menyatukan langkah untuk melakukan penghijauan di kawasan rawan longsor, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (13/05/2025).
Dengan semangat membara dan wajah penuh senyum, mereka menanam bibit demi bibit di tanah yang mulai gersang. Bukan sekadar menanam pohon, tapi menanam masa depan—untuk anak cucu, untuk bumi yang lebih lestari.
Sertu Darsono, yang memimpin kegiatan tersebut, tampak tidak hanya sebagai seorang prajurit, tetapi juga sebagai penjaga nurani alam. “Kami di sini bukan hanya menjalankan tugas, tapi memenuhi panggilan jiwa. Gunung Merbabu telah memberi banyak, sudah saatnya kita membalas dengan menjaga dan merawatnya,” ucapnya penuh makna.
Danramil 07/Selo, Kapten Inf Slamet Jaka Mulyana, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya aksi simbolik, melainkan bentuk nyata cinta pada lingkungan. “Kami ingin membangkitkan semangat generasi muda untuk ikut bergerak. Alam butuh kepedulian kita bersama. Ini bukan tentang satu hari menanam, tapi tentang kehidupan yang kita titipkan di tanah ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama untuk mencegah bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan yang kini semakin sering mengintai akibat rusaknya hutan.
Deru cangkul, tawa mahasiswa, dan langkah kaki Babinsa berpadu dalam simfoni cinta pada bumi. Mereka sadar, butuh waktu untuk melihat pohon tumbuh tinggi, tapi setiap akar yang tertanam hari ini adalah janji akan hijau yang kembali.
Di kaki Merbabu, sebuah pesan mengakar kuat: “Hijaukan Alam, Selamatkan Kehidupan.”
Dan dari tangan-tangan itulah, masa depan mulai tumbuh. (*)
Editor: Sulaiman
