Masjid Al-Akbar Surabaya Tawarkan Terobosan Hadapi Tantangan Masjid di Era Disrupsi

Religiusitas60 Views

Jakarta, – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat, pengelolaan masjid dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif. Hal itu menjadi sorotan utama dalam podcast dan dialog bertema Tantangan Masjid di Era Disrupsi yang digelar di Jakarta Islamic Center Convention (JICC) Booth Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025, Jumat (26/9/2025).

Sejumlah tokoh pengelola masjid besar di Indonesia hadir, antara lain Sekretaris Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) H. Helmy M. Noor, Farid F. Saenong PhD (Masjid Istiqlal Jakarta), Dr Noor Achmad MA (Masjid Agung Jawa Tengah), Drs Abdurrahman Shoheh (Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari), Munajat, PhD (Masjid Raya Sheikh Zayed Solo), dan Dr Ir Hj Dewi Sartika M.Si (Masjid Raya Al Jabbar Jawa Barat).

“Masjid harus tetap relevan dan bermanfaat luas bagi jamaah di tengah era disrupsi. Tantangan kita hari ini adalah digitalisasi, perubahan gaya hidup, hingga dampak global pasca-pandemi,” ujar Helmy M. Noor dalam dialog yang juga dipantau secara daring.

Menjawab Tantangan Masjid Modern

Helmy menyebutkan, pengelola masjid kini berhadapan dengan setidaknya empat tantangan utama:

  1. Digitalisasi dakwah yang harus bersaing dengan konten media sosial, sekaligus menjaga otoritas dan moderasi.
  2. Pengelolaan keuangan dan transparansi dengan tuntutan akuntabilitas dana infaq, serta pemanfaatan fintech, QRIS, dan crowdfunding.
  3. Kebutuhan jamaah lintas generasi, dari Gen Z, kalangan muda, hingga lansia dan difabel.
  4. Persaingan dengan pusat hiburan dan gaya hidup modern, seperti mall maupun platform digital.

“Untuk menjawab kebutuhan generasi muda, kami mengembangkan Majelis Subuh GenZi dan program Al-Akbar Ngaji Soccer. Sementara untuk difabel dan lansia, MAS sudah memiliki akses khusus, toilet ramah difabel, dan fasilitas pendukung lain,” jelas Helmy.

Tak hanya itu, Masjid Al-Akbar juga membangun Al-Akbar Sports Center dan Al-Akbar Tourism Center agar masjid bisa menjadi ruang rekreatif sekaligus edukatif bagi masyarakat.

Digitalisasi, Kolaborasi, dan Inovasi Hijau

MAS juga melangkah jauh dalam digitalisasi layanan. Setiap kajian dan khutbah disiarkan langsung via YouTube, Instagram, radio, dan TV digital. Informasi jadwal shalat, kegiatan, hingga laporan infaq pun bisa diakses jamaah melalui media sosial resmi.

Selain itu, MAS menyiapkan ruang multiguna seperti Grand Ballroom As-Shofa dan Marwah untuk kegiatan sosial, edukasi, olahraga, hingga budaya. Kolaborasi dengan komunitas juga terus diperkuat, misalnya melalui Remaja Masjid (Remas), GenZi MAS, dan berbagai agenda lintas profesi serta pelajar, seperti Bakti Sosial, Ngaji Soccer, dan Marbot Soccer Night.

Menyongsong 25 Tahun Masjid Al-Akbar

Helmy menegaskan, MAS tengah menyiapkan sejumlah program strategis menjelang usia 25 tahun. Di antaranya adalah:

  1. Literasi Islam digital lewat aplikasi khusus MAS.
  2. Green masjid dengan pemasangan solar panel, sistem IPAL, urban farming, dan greenhouse.
  3. Wisata religi terpadu berbasis teknologi seperti virtual tour dan AI guide.
  4. Pemberdayaan ekonomi jamaah melalui koperasi syariah dan UMKM.

“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban Islam yang mampu menjawab kebutuhan zaman. Itulah arah yang sedang kami bangun di Masjid Al-Akbar Surabaya,” pungkas Helmy. (*)

(Edy/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *