
Trenggalek, – Sinergi TNI dan pemerintah daerah diperkuat untuk mendukung program strategis nasional menuju swasembada gula. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui rapat koordinasi percepatan hilirisasi perkebunan tebu yang digelar Kodim 0806/Trenggalek bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Rabu (24/12/2025).
Rapat yang berlangsung di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek itu melibatkan unsur TNI, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan sektor pertanian. Forum ini bertujuan merumuskan langkah konkret dan terkoordinasi dalam mengoptimalkan potensi tebu, tidak hanya sebagai komoditas pangan strategis, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi daerah.
Jawa Timur selama ini menjadi salah satu lumbung produksi gula nasional. Namun, tantangan pengembangan tebu tidak berhenti pada peningkatan produksi di tingkat hulu. Penguatan industri hilir dinilai penting agar komoditas tebu memiliki nilai tambah yang lebih besar bagi petani dan daerah.
Komandan Kodim 0806/Trenggalek Letnan Kolonel Infanteri Isnanto Roy Saputro menegaskan, percepatan hilirisasi tebu merupakan bagian dari dukungan TNI terhadap program nasional ketahanan pangan. Menurut dia, keterlibatan TNI tidak hanya sebatas pengamanan, tetapi juga pendampingan dan fasilitasi di lapangan.
“TNI AD melalui Kodim 0806/Trenggalek siap mendukung percepatan hilirisasi tebu melalui pendampingan petani, penguatan koordinasi kewilayahan, serta kerja sama lintas instansi,” ujar Roy.
Ia menjelaskan, dukungan Kodim difokuskan pada pendampingan kelompok tani tebu dan memastikan setiap program berjalan sesuai perencanaan dan target. Dengan koordinasi yang solid, berbagai kendala di lapangan diharapkan dapat diatasi secara lebih efektif.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Imam Nurhadi mengatakan, rapat koordinasi tersebut diharapkan menghasilkan rumusan kebijakan dan langkah operasional yang terukur dalam pengembangan industri hilir tebu. Menurut dia, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar program hilirisasi berjalan berkelanjutan.
“Hilirisasi tebu penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat industri gula nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Rapat juga dimanfaatkan untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah serta memetakan potensi dan tantangan pengembangan perkebunan tebu di Trenggalek. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan berbagai pihak, Trenggalek diharapkan mampu memperkuat perannya dalam rantai industri gula nasional.
Sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan dinilai menjadi fondasi penting dalam mewujudkan swasembada gula, ketahanan pangan nasional, serta kemandirian ekonomi daerah.(*)
(Arwang/Sulaiman)











