Kirim Surat Terbuka kepada Presiden Prabowo, Gus Lilur Usulkan Reformasi Ekspor Lobster demi Kedaulatan Maritim Indonesia

POLITIKANA494 Views

Surabaya, – Dalam semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap kedaulatan ekonomi maritim Indonesia, pengusaha perikanan nasional HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, founder dan owner Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup), menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, pada Senin (13/10/2025).

Dalam surat elektronik tersebut, tokoh yang juga penulis buku Prabowo untuk Indonesia Raya (2014) ini mengungkapkan rasa bangga atas terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024-2029. Ia sekaligus mengajukan usulan strategis untuk menghentikan ekspor benih bening lobster (BBL) dari Indonesia dan menggantinya dengan ekspor lobster berukuran 50 gram.

Menurut pengusaha muda NU asal Situbondo itu, kebijakan tersebut akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, meningkatkan nilai ekspor nasional, serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Vietnam yang selama ini menjadi pengimpor utama BBL dari Tanah Air.

Dengan bahasa yang santun namun tegas, surat ini mencerminkan jiwa patriotik dan keberanian seorang putra bangsa dalam menyuarakan gagasan untuk memperkuat kemandirian ekonomi kelautan nasional.

Berikut isi surat terbuka lengkap pengusaha yang akrab disapa Gus Lilur itu  kepada Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto:

SUREL

Surat Elektronik Kepada Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto

Di Tempat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Merdeka!!!

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak Presiden senantiasa sukses memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Adil, Makmur, Jaya, dan Sentosa di bawah naungan ridho Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bapak Presiden,
Perkenalkan nama saya:
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy
Founder Owner PT. Bandar Laut Dunia Grup – BALAD Grup
Penulis buku PRABOWO UNTUK INDONESIA RAYA – Cetak 2014.

Saya bangga dan bahagia, sosok yang saya dukung jadi Presiden pada 2014 akhirnya terpilih menjadi Presiden pada 2024. Alhamdulillah.

Bapak Presiden yang terhormat,
Saya adalah pengusaha perikanan budidaya. Selama 19 bulan sejak awal tahun 2024 sampai Juli 2025, saya mempelajari budidaya lobster di Vietnam dan sedang berbudidaya lobster di beberapa teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur.

Bapak Presiden,
Mohon izin memberikan usulan:
Budidaya lobster di Vietnam sangat bergantung pada suplai benih bening lobster (BBL) dari Indonesia. Saya sangat bahagia ketika Bapak Presiden menyetop dan memberhentikan ekspor benih bening lobster per 1 Agustus 2025, kemudian mengambil alih otoritas pengaturan ekspor BBL dari Kepmen KKP No. 7 Tahun 2024 menjadi di bawah Peraturan Presiden (Perpres), meskipun Perpres tersebut belum terbit.

Sehubungan belum terbitnya Perpres tersebut, perkenankan saya memberikan usulan kepada Yang Terhormat Bapak Presiden, begini usulan saya:
Stop dan hentikan ekspor benih bening lobster (BBL) dari Republik Indonesia ke Republik Sosialis Vietnam.

Gantikan ekspor BBL dengan ekspor lobster ukuran 50 gram.
Pergantian ekspor BBL menjadi ekspor lobster 50 gram ini akan membuat para pengekspor BBL harus berbudidaya lobster setidaknya selama dua bulan.

Kegiatan budidaya lobster 50 gram selama dua bulan ini akan membuka ratusan ribu lapangan kerja serta menaikkan harga jual lobster. Jika penjualan BBL berkisar antara 1,5–3 USD, maka penjualan lobster 50 gram setidaknya bisa dipatok di harga 5 USD, dan pemerintah RI bisa menetapkan tarif ekspor minimal 1 USD per ekor.

Republik Sosialis Vietnam malah akan semakin bahagia karena terhindar dari satu proses pergantian kulit dari BBL menjadi lobster 50 gram yang berpotensi menyebabkan kematian, baik akibat kanibalisme sesama lobster maupun akibat penyakit saat pergantian kulit.

Ekspornya silakan diatur oleh negara dengan membebaskan siapa pun rakyat Republik Indonesia bisa berjualan tanpa kuota-kuotaan yang ujungnya hanya dimonopoli mafia lobster.

Bapak Presiden,
Saya bahagia ketika melihat video Bapak di media sosial, di mana Bapak Presiden mengatakan:

“Jangan ada lagi kuota-kuotaan, bebaskan saja siapa pun mengimpor dan mengekspor.”

Pernyataan Bapak Presiden tersebut sungguh sangat patriotis. Darah nasionalisme saya bergejolak menyaksikan video itu. Sedihnya, di ekspor benih bening lobster masih ada kuota-kuotaan.

Sebelum menulis surel ini, beberapa bulan yang lalu saya sempat berdiskusi dengan beberapa pejabat dan birokrat Kementerian MAE Vietnam – Ministry of Agriculture Environment Vietnam.
Lalu tadi pagi (Senin, 13 Oktober 2025, pukul 09.00 WIB), saya menelpon tiga pejabat Vietnam yang mengatur impor dan karantina BBL. Saya menanyakan kepada mereka: bagaimana kalau ekspor BBL diganti ekspor lobster 50 gram?

Jawaban tiga pejabat MAE tersebut sungguh melegakan: mereka setuju.

Demikian usulan ini saya haturkan, semoga Bapak Presiden berkenan menerimanya. Saya yakin dan percaya, di tangan Bapak Presiden, Republik Indonesia akan berjaya di darat, di laut, dan di udara.

Mohon dimaafkan jika rakyat biasa seperti saya lancang mengajukan usulan ini. Saya doakan Bapak Presiden panjang umur dan sukses membawa Indonesia menjadi negara yang dihormati negara lainnya di seluruh dunia.

Demikian surat elektronik ini saya sampaikan, semoga Bapak Presiden berkenan.
Merdeka!!!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Surabaya, Senin 13 Oktober 2025
Kantor Bandar Laut Dunia Grup
Graha Pena Ekstensi 10 Flr
Jl. Ahmad Yani No. 88, Ketintang Gayungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60231

Salam Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy
Founder Owner Bandar Laut Dunia Grup
Penulis Buku Prabowo Untuk Indonesia Raya

Redaksi menerima salinan surat elektronik ini dari HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy pada Senin (13/10/2025) malam di Surabaya. Surat ini disiarkan sebagai bentuk aspirasi publik dalam konteks penguatan ekonomi maritim nasional di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. (*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *