
Keerom, – Di tengah belantara Papua yang sunyi dan jauh dari hiruk-pikuk kota, Pos Satgas TNI tampak berdiri tenang. Namun bagi warga Kampung Sawiyatami, Distrik Mannem, Keerom, Papua, pos itu lebih dari sekadar markas militer, ia telah menjadi tempat berteduh, tempat berharap, tempat mencari pertolongan.
Senin (9/6/2025) pagi, suasana Pos Sawiyatami tampak berbeda. Satu per satu warga berdatangan dengan wajah penuh harap. Satgas Yonif 131/Brajasakti yang berjaga di sana membuka layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Sebuah inisiatif kemanusiaan yang menyentuh hati, di wilayah yang begitu minim akses medis.
Tim kesehatan Satgas memberikan pelayanan mulai dari pemeriksaan tekanan darah, pengobatan ringan, hingga konsultasi medis. Semua dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
“Kami tahu, tidak semua warga bisa menjangkau puskesmas atau rumah sakit yang jauh dari kampung. Maka kehadiran kami di sini juga untuk itu, menjadi sahabat dan saudara dalam kondisi apa pun,” tutur Letda Ckm D.A. Damanik, Danpos Sawiyatami, penuh empati.
Bagi warga seperti Musa Bagasi (50 tahun), kehadiran TNI lebih dari sekadar rutinitas militer. Ia datang pagi-pagi sekali demi bisa diperiksa langsung oleh tim kesehatan.
“Saya senang sekali bisa diperiksa dan dikasih obat gratis. Sudah lama kaki saya sakit, tapi tidak tahu harus ke mana. Terima kasih bapak-bapak TNI, kami merasa diperhatikan,” ujar Musa dengan mata berkaca-kaca.
Dalam suasana hangat itu, tampak anak-anak kecil digendong ibunya, lansia dibantu berjalan oleh tetangganya, semua berharap mendapat secuil bantuan kesehatan yang sangat dibutuhkan.
Satgas Yonif 131/Brajasakti memang tidak hanya hadir sebagai penjaga batas wilayah. Mereka membawa misi kemanusiaan: menjangkau yang tak terjangkau, merawat yang selama ini luput dari perhatian.
“Setiap senyum warga adalah semangat bagi kami. Setiap tangan yang menggenggam erat, adalah pesan bahwa TNI ada untuk rakyat,” tambah Letda Damanik.
Kegiatan seperti ini bukan yang terakhir. Satgas Brajasakti telah merencanakan layanan serupa di berbagai kampung lain di sepanjang perbatasan. Karena menjaga negeri tidak hanya dengan senjata, tapi juga dengan kasih dan kepedulian yang nyata.
Di tempat yang jauh dari rumah sakit, TNI hadir, bukan hanya sebagai penjaga batas, tapi sebagai pelindung hati.(*)
Editor: Sulaiman







