Forkopimda Boyolali Gelar Panen Raya Jagung Serentak, Bukti Sinergi untuk Ketahanan Pangan

Ekonomi81 Views

Boyolali, – Hamparan ladang jagung di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, dipenuhi keceriaan para petani, Minggu (28/9/2025). Mereka bersama Forkopimda Boyolali melaksanakan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III, sebuah momentum penting yang menegaskan komitmen bersama menjaga ketahanan pangan daerah.

Acara ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah daerah, TNI-Polri, dan para petani dalam memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga di tengah berbagai tantangan.

Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, SH, SIK, MH, mengungkapkan rasa bangganya atas kekompakan semua pihak. “Pada panen kali ini, total luas lahan yang dipanen di Boyolali mencapai 11,74 hektare, tersebar di Desa Banyusri, Desa Ngaru-Ngaru, Desa Ngenden, dan Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo,” jelasnya.

Rosyid juga membawa kabar baik bagi para petani Wonosegoro. “Mereka kini mendapatkan bantuan mesin dryer jagung. Harapan kami alat ini segera bisa digunakan, agar hasil panen lebih maksimal. Wonosegoro sendiri adalah salah satu dari empat kecamatan terbesar penghasil jagung di Boyolali,” ujarnya penuh optimisme.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, SH, menekankan pentingnya memaksimalkan potensi pertanian di seluruh kecamatan. “Tidak hanya padi dan jagung, tetapi juga komoditas lain yang memiliki prospek menjanjikan. Kecamatan harus memahami potensi wilayahnya, mulai dari irigasi, bibit, hingga pengendalian hama,” katanya.

Ia juga menyinggung upaya pemerintah daerah dalam menjaga produktivitas pertanian di Boyolali utara yang banyak mengandalkan tadah hujan. “Kami terus menambah sumur dalam agar lahan tetap produktif. Selain itu, keberadaan gudang penyimpanan jagung di Karanggede juga membantu menjaga harga tetap stabil,” tambahnya.

Sementara itu, Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, SE, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan nasional. “Kami mendukung dengan memperluas areal tanam, mempercepat musim tanam, membuka lahan baru, hingga memanfaatkan lahan kering melalui pompanisasi dan pipanisasi,” tegasnya.

Dhanu yakin kerja keras bersama hingga ke tingkat desa, ditambah dukungan lintas sektor, akan membawa Boyolali semakin dekat pada cita-cita swasembada pangan.

Panen raya ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol keberhasilan sekaligus semangat kebersamaan dalam menjaga ketahanan pangan demi kesejahteraan masyarakat Boyolali dan Indonesia. (*)

(Agus Kemplu/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *