
Surabaya, – Jika mendengar kata profesor, barangkali yang muncul dalam benak adalah gelar yang berhubungan dengan penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Namun, siapa sangka bahwa sang profesor juga bisa memiliki kepiawaian dalam menciptakan karya seni. Seperti halnya D’Professor, sebuah band yang beranggotakan 41 guru besar asal Universitas Airlangga (Unair) ini.
Ketua D’Professor band, Prof. Dr. dr. Widodo Ario Kentjono, SpTHTBKL Subsp Onk., mengisahkan bahwa latar belakang lahirnya band ini bermula dari inisiasi sang sahabat, Prof. Dr. drg. M Rubianto, MS, Subsp RPID(K).
Dalam sebuah pertemuan, keduanya membicarakan wacana mendirikan sebuah band sebagai wadah menyalurkan hobi dan bakat kesenian mereka. “Pada waktu itu saya menghadiri pengukuhan salah seorang sahabat kami, kemudian saya bertemu dengan Prof Rubianto, sahabat saat di Unair dulu,” kisahnya pada media beberapa waktu lalu.
Ario melanjutkan, sejak mahasiswa dirinya dan Rubianto memang telah aktif bermain musik lantaran kesamaan hobi. Karena itulah, keduanya memutuskan untuk kembali melanjutkan kegemarannya itu dengan mengajak rekan-rekan sejawat. Mereka antara lain Prof. dr. Hendy Hendarto, SpOG, Prof. dr. Jusak Nugraha, MS., SpPK, Prof. dr. Sjamsu Budiono, SpM, Prof. drg. Istiati, SpPMM, Prof. drg. Theresia Indah, SpPMM, dan Laksamana TNI (Pur) dr. Imam Soewono, SpPD FINASIM.
Seiring berjalannya waktu, band yang berdiri saat masa Covid-19 tepatnya pada 24 Oktober 2021 lalu itu, terus mengalami penambahan anggota yang semuanya merupakan alumni Unair.
“Dari pertemuan dengan Prof. Rubi itu, saya mengumpulkan sembilan orang, dari FKG empat, dari FK lima, terus jadi D’Professor itu. Setelah itu anggotanya terus bertambah, siapa yang bisa dan mau, kami silahkan bergabung,” terangnya.
Tercetusnya ide untuk melahirkan band tersebut tidak lepas dari kecintaan sang profesor terhadap dunia seni. Rubianto misalnya, sejak muda memang telah gemar bermain musik bahkan menciptakan karya lagu sendiri. Salah satunya, Rubi ingin mengenalkan hasil karya ‘Arek Suroboyo’ ke kancah yang lebih luas.
“Saya berharap lagu-lagu saya itu bisa jadi lagu khasnya Surabaya. Misalnya di Batak terkenal dengan lagu Batak, masa Surabaya hanya ada Rek Ayo Rek saja?” katanya.
Salah satu lagu populer besutan Rubianto bertajuk Pamer Putu. Lagu itu tercipta berangkat dari inspirasi lagu Pamer Bojo karya Didi kempot. Selain itu, ia juga menciptakan lagu untuk almamater tercinta berjudul Airlangga Universitasku.
Cetak Rekor MURI
Berkat kerja keras dan kegigihan para pendiri band itu, D’Professor akhirnya berhasil mencetak rekor MURI. Band ini meraih rekor sebagai band dengan anggota guru besar terbanyak di Indonesia.
“Prof. Ario punya ide kalau nanti ada MURI kita ikut MURI, terus kita kumpul bahas nanti ikut MURI apa yang kita tonjolkan,” ungkapnya.
Raihan rekor itu sebenarnya telah menjadi target dan harapan D’Professor sejak lama. Berbagai upaya dilakukan oleh sang para punggawa demi terwujudnya capaian itu.
“Akhirnya kami memutuskan untuk menonjolkan tiga hal, yaitu jumlah profesor, penyanyi terbanyak, dan lagu ciptaan sendiri terbanyak,” bebernya. Sebagai tambahan, peresmian rekor MURI itu telah berlangsung di Surabaya, pada Jumat (1/3/2024).
Selama tiga tahun berjalan, D’Professor telah menjadi band yang menghasilkan banyak karya. Tentu saja, ke depan masih ada banyak target dan harapan menanti, termasuk perkembangan band secara lebih luas. Hal itu disampaikan langsung oleh pembina D’Professor band, Prof. DrMed., dr. Puruhito, SpBTKV(K).
“Semoga nanti kita bisa terus berkembang, beregenerasi, dan bisa menambah anggota guru besar secara lebih luas,” tuturnya.
Selain itu, Puruhito juga berharap agar D’Professor bisa terus menjadi wadah untuk berkolaborasi, berseni, sekaligus menjadi ajang untuk mengenalkan Unair ke kancah yang lebih luas.
“Tentunya harapan kami bisa terus bersilaturahmi lewat band ini. Kami juga bisa terus menyalurkan hobi, dan juga bisa meramaikan setiap kegiatan-kegiatan besar perguruan tinggi,” pungkasnya.
(pkip/tom)







