Solok, – Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Ivoni Munir, S.Farm., Apt, menegaskan komitmennya mempercepat proses pemulihan pascabencana banjir dan longsor dengan menurunkan satu unit tambahan alat berat pada Senin (1/12/2025) malam. Langkah cepat itu dilakukan meski masa tanggap darurat telah memasuki hari kelima.
Menurut Ivoni, ketersediaan alat berat masih jauh dari cukup untuk menangani kerusakan masif di berbagai titik terdampak. “Dari pemerintah pusat melalui BWS Sumatera ada lima alat berat, ditambah bantuan dari provinsi dan kabupaten. Namun jumlah itu belum memadai untuk normalisasi sungai dan pembersihan material longsor,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).
Tambahan alat berat tersebut difokuskan untuk wilayah paling parah terdampak di Kecamatan Junjuang Sirih, terutama Nagari Muaro Pingai dan Nagari Paninggahan. Kedua wilayah itu masih dikepung tumpukan batu, kayu, kerikil, dan lumpur yang menutup akses jalan. “Kami harus mempercepat pembukaan jalur masyarakat. Karena itu satu unit alat berat tambahan diturunkan ke lokasi,” tegas Ivoni.
Namun, Ivoni menekankan percepatan pemulihan hanya dapat terwujud jika seluruh elemen bergerak bersama. “Sinergi pemerintah daerah, Forkopimda, DPRD, Kodim, Polres, hingga para wali nagari sangat penting. Kita harus kerja kolektif agar seluruh persoalan di lapangan tuntas selama masa tanggap darurat,” ujarnya.
Terkait kebutuhan pemulihan jangka menengah, Ivoni berharap dukungan tambahan dari pemerintah pusat dan provinsi segera turun. Pembangunan kembali jalan dan jembatan yang terputus, serta normalisasi sungai, disebut sebagai prioritas utama.
Selain infrastruktur, Ivoni menyoroti kebutuhan mendesak warga terdampak bencana yang belum semua terpenuhi. “Anak-anak membutuhkan pakaian sekolah. Fasilitas umum seperti SD, SMP, rumah ibadah, serta ketersediaan obat-obatan juga harus segera dipulihkan. Semua ini wajib menjadi perhatian pada tahap pemulihan berikutnya,” tutupnya.(*)
(Haris Pranatha/Sulaiman)














