Doa Bersama Hari Juang TNI AD dan HUT ke-77 Kodam V/Brawijaya, Teguhkan Spirit Pengabdian Prajurit

Religiusitas19 Views

Surabaya, – Di bawah naungan langit pagi yang teduh, Masjid At-Taqwa Makodam V/Brawijaya, Jumat (12/12/2025), menjadi pusat gelombang spiritual ketika Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., memimpin doa bersama untuk memperingati Hari Juang TNI AD sekaligus HUT ke-77 Kodam V/Brawijaya.

Ratusan prajurit mulai dari Perwira, Bintara, Tamtama, PNS, hingga perwakilan Satpur, Satbanpur, dan Satbalak, mengisi saf-saf masjid dalam suasana yang khidmat, hangat, dan memancarkan solidaritas khas keluarga besar Brawijaya.

Tak hanya di Surabaya, kegiatan doa bersama ini juga berlangsung serentak di seluruh satuan jajaran Kodam V/Brawijaya, menjadikannya sebuah momentum moral yang menyatukan ribuan prajurit dalam satu niat: menguatkan iman, rasa syukur, dan tekad pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam tausiyahnya, KH. Drs. Ahmad Mursyahid mengangkat tema Sebab-Sebab Kerusakan yang Disebabkan Tangan-Tangan Manusia (Ar-Rum: 41). Sang kiai menegaskan bahwa kerusakan lahir dari merapuhnya moral manusia. Karena itu, prajurit dituntut menjaga kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, nilai dasar yang menjadi benteng etika di setiap penugasan TNI AD.

Pangdam Rudy Saladin: Berjuang dengan Hati yang Tulus

Mayjen Rudy Saladin menegaskan bahwa doa bersama tidak sekadar ritual, tetapi peneguhan jati diri prajurit pejuang. Hari Juang mengingatkan kita bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan hati yang tulus dan ketangguhan moral demi kejayaan bangsa, ujarnya.

Pangdam juga menyebut bahwa kekuatan TNI AD bukan hanya terletak pada profesionalisme, tetapi juga pada kemampuan menjaga kebersamaan dan esprit de corps di tengah dinamika tugas.

Melalui doa bersama ini, semangat prajurit Brawijaya diharapkan kian kokoh menghadapi tuntutan TNI AD yang adaptif, modern, cepat merespons, dan berintegritas tinggi.
Spirit religius dan kebersamaan menjadi fondasi moral yang memperkuat kesiapan prajurit dalam menjalankan tugas pertahanan negara.

Kegiatan sederhana namun sarat makna ini kembali menegaskan pesan lama yang tetap relevan: bahwa kekuatan sejati prajurit terletak pada kemauan untuk terus berjuang, berbenah, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.(*)

(rils/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *