Dentuman Sirine di Munjungan: TNI-Polri, BPBD, dan Rakyat Bersatu Hadapi Ancaman Bencana

POLITIKANA831 Views

Trenggalek, – Sabtu (26/4/2025) pagi, udara di Lapangan Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, bergemuruh. Dentuman sirine meraung, memecah keheningan, seolah membangkitkan semangat perjuangan di dada ratusan peserta yang berlarian menuju titik evakuasi. Ini bukan sekadar latihan — ini adalah gambaran nyata dari Simulasi Kesiapsiagaan Gempa Bumi dan Tsunami 2025, bagian dari Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia.

Meski puncak peringatan HKBN dipusatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan disiarkan melalui Zoom Meeting, di Munjungan, semangat itu terasa membara. TNI-Polri, BPBD Trenggalek, dan masyarakat setempat berbaur tanpa sekat, memperlihatkan bahwa kesiapsiagaan adalah bagian dari cinta tanah air, bukan sekadar formalitas.

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Nata Negara, yang hadir langsung membuka kegiatan ini, menegaskan pentingnya membangun budaya siap siaga sejak dini.
“Kesiapsiagaan bukan hanya soal menghafal prosedur. Ini tentang membiasakan diri untuk sigap, cepat, dan tepat — karena keselamatan rakyat adalah harga mati,” tegasnya, memompa semangat peserta.

Sementara itu, Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudio Aji Susanto, S.Sos., M.A., melalui Danramil 0806-12/Munjungan, Kapten Inf Agus Sujiono, S.Sos., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kekuatan bangsa dari akar rumput.

“Melalui simulasi ini, kita satukan langkah — TNI, Polri, pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan setiap warga — untuk memperkuat ketahanan bangsa, dari desa hingga ibu kota,” seru Kapten Agus di hadapan para peserta.

Dalam simulasi tersebut, masyarakat diajarkan langkah-langkah penyelamatan diri saat gempa melanda, mulai dari berlindung di tempat aman hingga evakuasi mandiri ke zona evakuasi tsunami. Anak-anak sekolah, warga desa, dan para relawan mengikuti setiap instruksi dengan penuh semangat dan kebanggaan.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si., turut memberikan apresiasi tinggi atas semangat warga Munjungan.
“Trenggalek adalah tanah pejuang. Di tengah potensi bencana geologi, kita tunjukkan bahwa rakyat Munjungan tidak gentar. Kesiapsiagaan adalah bentuk nyata kecintaan kita kepada keluarga, lingkungan, dan bangsa,” ujarnya.

Peringatan HKBN 2025 di Trenggalek ini tidak hanya menjadi ajang simulasi, tetapi juga menjadi momen sakral mempererat persaudaraan lintas instansi. Prajurit TNI dari Kodim 0806/Trenggalek, personel Polres Trenggalek, dan tim BPBD bersatu bahu-membahu, menciptakan suasana simulasi yang nyaris menyerupai kondisi riil di tengah bencana.

Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini mengukuhkan tekad seluruh elemen di Trenggalek: bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan membangun budaya aman adalah bentuk pengabdian kepada ibu pertiwi.

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *