Boyolali, – Di bawah panas mentari Dukuh Krembes, Desa Kauman, Kecamatan Wonosegoro, langkah para prajurit TNI dan perwakilan pemerintah daerah menyatu dalam satu tujuan: membangun desa, menyambung harapan. Rabu (18/6/2025), kegiatan peninjauan dan verifikasi sasaran TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Tahun Anggaran 2026 resmi dilakukan.
Babinsa Koramil 17/Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali, Sertu Ngatmo, hadir bersama Tim Survey dari Staf Teritorial Kodim dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali. Fokus utama kegiatan ini adalah mengukur panjang dan volume jalan desa yang menjadi sasaran fisik utama TMMD tahun depan.
Jalan yang diukur sepanjang kurang lebih 800 meter ini bukan sekadar jalur lalu-lintas. Ia menjadi akses vital masyarakat untuk bertani, beraktivitas, dan menjalin konektivitas antarwilayah. Perbaikan jalan ini diharapkan mampu meningkatkan roda ekonomi dan mempercepat pemerataan pembangunan di desa.
Danramil 17/Wonosegoro, Kapten Inf Dwi Supriyanto, menegaskan bahwa verifikasi lokasi ini penting sebagai dasar perencanaan teknis TMMD.
“Kami ingin memastikan seluruh proses tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga. TMMD adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Kami hadir bersama masyarakat, untuk membangun dari desa dan demi desa,” tegasnya.
Ia menambahkan, TMMD bukan sekadar proyek fisik, tapi juga pembangunan nilai dan semangat gotong royong.
“Kegiatan ini melibatkan semua komponen bangsa, mulai TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan tentunya masyarakat. Dengan semangat kebersamaan ini, kita percepat pembangunan demi kesejahteraan bersama,” ujar Kapten Dwi.
Melalui TMMD, negara kembali menunjukkan kehadirannya hingga ke akar rumput. Jalan yang dibangun bukan hanya infrastruktur, melainkan simbol perjuangan kolektif antara rakyat dan TNI demi membangkitkan Boyolali dari desa ke desa.(*)
Kontributor/Foto: Agus Kemplu
Editor: Sulaiman
