
Madiun, – Dalam perjalanan panjang yang penuh cinta dan pengorbanan, Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) menapaki usia ke-79 tahun dengan torehan prestasi dan ketulusan yang tak ternilai. Di tengah tugas berat mendampingi para prajurit TNI, para istri tentara ini justru menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pendamping, tapi juga garda terdepan dalam pengabdian sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Selama 79 tahun, Persit telah menjadi kekuatan yang lembut namun tangguh—mengabdikan diri dalam bakti sosial, donor darah, layanan kesehatan, hingga pendidikan anak dan masyarakat,” ungkap Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, dalam sambutannya di Aula Jenderal Sudirman Makorem, Jalan Pahlawan No. 50 Kota Madiun, pada Senin (5/5/2025).
Tidak hanya di bidang sosial, kiprah Persit juga bersinar di ranah ekonomi kerakyatan. Mereka menggagas dan membina UMKM dengan semangat kemandirian, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, fashion hingga agro industri.
“Upaya ini bukan hanya menopang ekonomi keluarga prajurit, tapi juga menghadirkan manfaat luas bagi masyarakat sekitar. Di balik kelembutan para anggota Persit, ada ketangguhan yang menggerakkan roda pemberdayaan,” lanjut Untoro.
Menurutnya, kiprah Persit mencerminkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan zaman tanpa meninggalkan jati diri. Mereka terus mengembangkan diri menjadi organisasi yang modern, namun tetap berakar pada nilai-nilai keikhlasan dan pengabdian.
Momentum HUT ke-79 ini, kata Untoro, harus dijadikan titik tolak untuk memperkuat kontribusi sebagai agen perubahan—baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun dalam mendukung misi besar para suami menjaga kedaulatan negeri.
“Setia, ikhlas, dan berani—itulah fondasi yang harus terus dijaga. Persit bukan sekadar simbol, melainkan pelita yang menerangi hati, benteng ketahanan keluarga, dan kekuatan sunyi di balik ketangguhan bangsa,” pesannya menyentuh.
Menutup sambutannya, perwira lulusan Akmil 1998 itu menyampaikan harapan hangat, “Semoga Persit terus maju, solid, dan menjadi inspirasi bagi Indonesia. Karena di balik setiap prajurit yang hebat, berdiri perempuan tangguh yang mengabdi tanpa pamrih.”
Kontributor: Arwang
Editor: Sulaiman
Foto: Arwang













