TNI Jaga Pulau Terluar: Koramil Masalembu Gagalkan Peredaran 35 Kg Sabu di Laut Nusantara

Diferensia, HUKUM504 Views

Sumenep, Jawa Timur – Di ujung timur Madura, di tengah debur ombak dan terpaan angin laut, prajurit TNI dari Koramil Masalembu, Kodim 0827/Sumenep, kembali membuktikan bahwa kedaulatan bangsa dijaga bukan hanya di medan perang, tetapi juga dalam senyap—melawan musuh dalam bentuk lain: narkotika.

Sebanyak 35 kilogram sabu-sabu berhasil diamankan dalam operasi cepat yang melibatkan prajurit Koramil dan dukungan masyarakat sipil di Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu. Temuan ini bukan hanya menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba, tapi juga mencerminkan keteguhan semangat nasionalisme di wilayah perbatasan laut.

Awal mula pengungkapan ini terjadi saat warga mencurigai sebuah karung tak bertuan yang terdampar di garis pantai. Tanpa membuang waktu, mereka melapor ke Koramil Masalembu. Respons cepat datang dari tiga prajurit tangguh: Serka Yohanes, Serda Bambang, dan Koptu Yunus.

“Begitu laporan kami terima, kami langsung bergerak ke lokasi. Tidak ada waktu untuk ragu. Ini soal keamanan bangsa,” tegas Koptu Yunus, Jumat (30/5/2025).

Dengan sigap, ketiganya berkoordinasi dengan pihak Polsek Masalembu dan menyisir lokasi penemuan. Ketika karung itu dibuka, semua terhenyak: puluhan bungkus sabu-sabu yang telah dikemas rapi, siap edar, tersimpan di dalamnya.

Bagi Koptu Yunus dan rekan-rekannya, ini bukan sekadar penemuan barang bukti. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kepada ibu pertiwi.

“Narkoba adalah senjata perusak bangsa. Tidak boleh kita biarkan generasi muda diracuni. Ini adalah tugas kami sebagai prajurit TNI—mengabdi tanpa batas,” ujarnya lantang.

Barang bukti langsung diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Namun bagi Koramil Masalembu, pengamanan ini hanyalah satu dari sekian banyak bentuk kesiapsiagaan mereka menjaga perbatasan laut Indonesia yang kerap menjadi jalur gelap peredaran narkoba.

Kecamatan Masalembu bukan sekadar pulau terpencil. Ia adalah benteng terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di sinilah, loyalitas dan kesetiaan TNI diuji oleh kesunyian dan keterbatasan, namun tetap menyala oleh semangat merah putih.

“Pulau kecil ini adalah bagian dari Indonesia. Kami ada di sini bukan untuk dilihat, tapi untuk memastikan bendera merah putih tetap berkibar dengan harga diri,” ujar Serka Yohanes.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perang terhadap narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif seluruh rakyat dan aparat pertahanan negara. Sinergi antara masyarakat dan TNI di Masalembu hari itu adalah wajah nyata pertahanan semesta yang diamanatkan konstitusi.

Sebanyak 35 kilogram sabu yang diamankan berarti ribuan nyawa terselamatkan dari kehancuran. Langkah kecil di pulau terpencil ini adalah bagian dari langkah besar Indonesia untuk memerangi kejahatan narkotika.

Koramil Masalembu telah menunjukkan bahwa dalam sunyi penjagaan di ujung negeri, prajurit TNI tetap berdiri tegak, menjadi tameng terakhir bangsa.

Mereka bukan hanya menjaga pulau, mereka menjaga masa depan.

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *