Dumai, – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, tidak hanya menyentuh pembangunan infrastruktur seperti jalan, box culvert, dan MCK. Lebih dari itu, TMMD hadir membawa semangat baru: membangun harapan masyarakat lewat pemberdayaan pelaku UMKM.
Salah satu kegiatan unggulan dari sasaran non-fisik TMMD kali ini adalah penyuluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menyasar pelaku usaha lokal agar lebih siap menghadapi tantangan zaman. Melalui pelatihan intensif seputar manajemen usaha, pemasaran digital, hingga akses pembiayaan, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong UMKM di Bukit Kayu Kapur naik kelas.
“Penyuluhan UMKM ini adalah investasi jangka panjang. Kami ingin warga punya pengetahuan dan keberanian untuk bersaing di era digital,” ujar Komandan Satgas TMMD ke-124, Letkol Inf Ronald Manurung, S.Sos. dalam keterangan yang diterima redaksi media ini, Kamis (22/5/2025).
Antusiasme warga terlihat jelas. Mereka menyimak dengan saksama paparan dari para narasumber—baik dari dinas terkait maupun praktisi UMKM. Materi yang disampaikan meliputi strategi pengembangan produk, teknik pemasaran online lewat media sosial, pentingnya legalitas usaha, hingga cara mendapatkan akses modal dari lembaga keuangan. Tak ketinggalan, aspek kualitas dan keamanan produk juga dibahas, termasuk dari sisi kelayakan bahan menurut standar BP POM.
Salah satu peserta, Ibu Ani, pemilik usaha keripik singkong, merasa sangat terbantu. “Banyak ilmu baru yang kami dapat, terutama tentang pemasaran online. Dulu kami bingung harus mulai dari mana. Sekarang lebih percaya diri,” tuturnya dengan wajah sumringah.
Kegiatan ini bukan sekadar penyuluhan teknis. Ia hadir sebagai bentuk nyata komitmen TNI untuk memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat desa. Dengan bekal keterampilan dan wawasan baru, para pelaku UMKM diharapkan bisa membuka lebih banyak peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal.
TMMD ke-124 di Bukit Kayu Kapur telah membuktikan bahwa membangun desa tak cukup hanya dengan cor beton dan batu. Perlu pula membangun jiwa, semangat, dan keberanian masyarakat untuk melangkah lebih jauh. Dan di sinilah, asa itu mulai tumbuh.
(Bro/Sulaiman)
