Relawan UNAIR Beri Layanan Kesehatan Jiwa bagi Penyintas Banjir dan Longsor di Sumatera

Surabaya, – Upaya pemulihan kesehatan masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra terus dilakukan. Selain penanganan fisik, layanan kesehatan jiwa menjadi bagian penting dalam proses pemulihan penyintas. Relawan kesehatan Universitas Airlangga (UNAIR), melalui Rumah Sakit Ksatria Airlangga (RSKKA), turut memberikan layanan tersebut di sejumlah wilayah terdampak, termasuk Sumatera Barat dan Aceh Tamiang.

Salah seorang relawan RSKKA, dr Sofia, mengatakan bahwa dalam pelayanan kesehatan, tim relawan juga menangani masalah psikologis yang dialami penyintas, terutama gangguan penyesuaian dan post-traumatic stress disorder (PTSD).

“Pada penyintas dengan gangguan penyesuaian, keluhan yang paling sering muncul adalah kecemasan, rasa sedih yang berkepanjangan, serta kesulitan tidur,” ujar Sofia, Selasa (16/12/2025).

Pelayanan kesehatan jiwa tidak hanya diberikan kepada orang dewasa, tetapi juga kepada anak-anak yang mengalami trauma akibat bencana. Di Desa Talago, Sumatera Barat, relawan RSKKA bersama tim dari Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan pemulihan psikologis bagi anak-anak.

Untuk kelompok anak, relawan melaksanakan kegiatan trauma healing melalui berbagai aktivitas kreatif. Kegiatan tersebut meliputi mendongeng dengan tema keberanian, menggambar, mengekspresikan perasaan melalui cerita atas gambar yang dibuat, serta bernyanyi bersama. Metode ini dipilih agar anak-anak dapat menyalurkan emosi sekaligus membangun rasa aman pascabencana.

Upaya serupa juga dilakukan relawan UNAIR di Aceh Tamiang. Pada Rabu (17/12/2025), kegiatan trauma healing dilaksanakan di Masjid Al Muhidin, Desa Bukit Rata, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. Lebih dari 35 anak, mulai dari usia batita hingga remaja, mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan itu, relawan menghadirkan sesi dongeng berjudul Kancil dan Gajah yang dibawakan oleh dr Aniq Roisatul Khikmah dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). Dongeng disampaikan dengan bantuan properti sederhana berupa balon bergambar tokoh cerita, sehingga menarik perhatian anak-anak.

Salah satu relawan UNAIR, Lettu Laut (K) dr Wahyudi Eko Prasetyo, menuturkan bahwa kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari anak-anak. “Setelah sesi dongeng, anak-anak diajak bernyanyi bersama dan bermain. Antusiasme mereka terlihat tinggi, terutama saat menerima balon bergambar hasil kreasi tim relawan,” ujarnya, Kamis (18/12/2025).

Menurut Wahyudi, kegiatan trauma healing menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk kembali merasakan kegembiraan di tengah situasi sulit akibat bencana. Pendekatan psikososial ini diharapkan dapat membantu proses pemulihan jangka panjang, khususnya bagi kelompok rentan.(*)

(khefti pkip/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *