SIDOARJO – Sejak peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman pada akhir Agustus 2022 yang lalu, revitalisasi Makam Auliya Sono di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus berjalan dan menunjukkan perkembangan yang positif.
Pada Minggu (12/2/2023), nampak beberapa pekerjaan pembangunan seperti Pendopo Makam, Gapura Utama, pekerjaan paving block (parkiran) dan penataan di sekitar makam telah selesai dilaksanakan, serta saat ini sedang dilaksanakan pembangunan pagar keliling area makam yang telah mencapai 50%.
Tergelarnya revitalisasi makam yang berada di Komplek Militer Gudang Pusat Senjata (Gupusjat) Optronik II Puspalad ini, tidak terlepas dari peran TNI AD yang menghibahkan kompleks makam tersebut kepada Pemda Sidoarjo dengan sifat pinjam pakai sebagai respon permohonan Pemda Sidoarjo untuk menyempurnakan komplek pemakaman menjadi bermanfaat untuk kepentingan dan kemaslahatan umat.
Revitalisasi kompleks makam yang terdapat enam makam utama yang dihormati masyarakat Nahdliyin dan memiliki nilai sejarah penting bagi masyarakat khususnya Sidoarjo dan sekitarnya, juga merupakan wujud penghormatan TNI AD dan Pemda Sidoarjo kepada para ulama yang turut berjuang memerdekakan bangsa Indonesia.
“Dahulunya di kompleks makam ini berdiri pondok pesantren terkenal yaitu pondok pesantren Sono, yang telah melahirkan kiai besar cikal bakal pendiri NU, serta merupakan tempat berkumpulnya para syuhada yang memerdekakan bangsa ini. Yang memerdekakan bangsa ini seharusnya wajib dihormati, maka tempat ini wajib direvitalisasi,” kata KASAD Jenderal Dudung Abdurachman, usai peletakan batu pertama pada Agustus 2022 lalu.
Semua pihak berharap, agar revitalisasi kompleks makam yang juga menjadi cagar budaya tersebut berjalan dengan lancar sampai dengan selesai, sehingga masyarakat dapat berziarah dengan nyaman dan ke depannya menjadi salah satu destinasi wisata religi yang bermanfaat bagi masyarakat.
(rils/bar/bus)