
Meyado, – Di tengah sunyi perbatasan yang jauh dari gemerlap kota, hadir secercah harapan yang dipeluk erat oleh tawa dan semangat anak-anak. Pos Kotis Meyado, bagian dari Satgas Yonif 642/Kapuas, meresmikan sebuah Rumah Belajar yang dibangun dengan tangan dan hati—oleh prajurit TNI dan warga yang percaya pada masa depan anak-anak mereka.
Di wilayah yang kerap terlupakan, rumah belajar ini berdiri sebagai pelita kecil di antara keterbatasan. Sebuah ruang sederhana namun penuh makna, tempat di mana mimpi-mimpi anak-anak perbatasan mulai ditulis dengan pensil warna dan harapan.
Letda Chk Andrian, Danpos Kotis Meyado, mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat gotong royong yang tumbuh dalam proses pembangunan rumah tersebut.
“Kami tidak hanya membangun dengan palu dan paku, tetapi dengan cinta dan keyakinan bahwa anak-anak di sini berhak punya masa depan yang lebih cerah,” ujarnya penuh haru.
Dalam peresmian yang berlangsung hangat dan bersahaja, Pos Kotis Meyado juga membagikan buku-buku bacaan kepada anak-anak—bekal kecil yang diharapkan mampu membuka jendela dunia mereka. Prosesi peresmian dipimpin oleh Bapak Pendeta setempat, yang memanjatkan doa agar tempat ini menjadi ruang yang diberkahi dan membawa kebaikan bagi setiap anak yang menapaki jalannya.
Bagi anak-anak Meyado, rumah belajar ini bukan hanya tempat membaca atau menulis. Ia adalah simbol bahwa mereka tidak sendiri, bahwa negara hadir—melalui tangan para prajurit yang mengayomi, mendengar, dan mencintai mereka tanpa syarat.
Di batas negeri, ketika suara peluru digantikan oleh tawa dan cerita, itulah saat di mana damai dan harapan benar-benar hidup. Dan dari sanalah, rumah ilmu ini lahir—bukan sekadar bangunan, melainkan peluk asa yang nyata untuk anak negeri.
(Barat/Sulaiman)







