Surabaya, – Kota Surabaya kembali menunjukkan wajah gotong royongnya pada Minggu pagi, 7 Desember 2025. Sejak pukul 06.00, warga di berbagai RT/RW serentak menggelar kerja bakti sesuai instruksi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk menjaga lingkungan tetap bersih sekaligus mengantisipasi datangnya musim penghujan yang rawan banjir.
Di RT 9 RW 6 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, suasana kebersamaan tampak mengalir sejak pagi. Warga memotong ranting pohon yang sudah rimbun, menata pot tanaman, mengeruk selokan, dan membersihkan area sepanjang Jalan Kedung Tarukan Baru IV-B. Kegiatan ini mengikuti undangan resmi kerja bakti yang telah diedarkan oleh pengurus RT beberapa hari sebelumnya.
Ketua RT 9, Moh Imron, menyampaikan apresiasi khusus kepada seluruh warga yang terlibat. Ia sekaligus menegaskan bahwa kekompakan warga RT 9 bukan hanya tampak pada kerja bakti hari ini, tetapi juga dalam keikutsertaan Kelurahan Mojo pada lomba Kampung Asyik.
“Sehubungan dengan keikutsertaan Kelurahan Mojo dalam lomba Kampung Asik yang diwakili oleh 4 RW dan untuk RW 06 diwakili oleh RT 02, RT 05, dan RT 09, maka dapat kami sampaikan bahwa Kelurahan Mojo meraih Juara I,” ujar Moh Imron.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga RT 09 yang ikut mendukung kegiatan tersebut sehingga berjalan sukses,” tambahnya.
Prestasi ini melengkapi capaian Mojo sebagai pemenang Kelurahan Berseri tingkat madya, dan menjadi modal penting untuk menghadapi Program Kelurahan Berseri 2026, di mana delapan RT ditunjuk untuk mewakili wilayah tersebut.
Usai kerja bakti, Lurah Mojo melakukan inspeksi sejumlah titik. Ia mengecek hasil pembersihan, memantau distribusi dan kondisi lubang biopori, serta mengunjungi lokasi integrated urban farming milik keluarga Bapak Siswanto.
Dalam kunjungannya, Lurah Mojo mendorong agar warga terus memperbanyak tanaman bermanfaat, menambah pohon pelindung, dan memperluas biopori sebagai langkah mitigasi banjir. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus memperkuat kesiapan Mojo dalam kompetisi lingkungan pada tahun mendatang.
Kerja bakti berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Para bapak dan pemuda bergerak di lapangan, sementara para ibu menyiapkan camilan, minuman, dan makan siang. Menjelang siang, kegiatan ditutup dengan santap bersama di salah satu rumah warga, menambah keakraban antarwarga.
Warga merasa puas melihat selokan kembali lancar, jalan lebih tertata, dan kawasan mereka lebih siap menghadapi curah hujan tinggi. “Yang penting bukan hanya bersih hari ini, tetapi bagaimana kita kompak dan siap menghadapi musim hujan,” ujar salah seorang warga senior.
Kerja bakti ini kembali membuktikan bahwa kekuatan utama Kota Surabaya terletak pada kekompakan warganya yang guyub, tangguh, dan selalu siap menyemai lingkungan yang lebih baik.(*)
(Tommy/Sulaiman)
