Kepala Disdikbud Jombang Ajak Guru Adaptif Hadapi Kurikulum Deep Learning

Edukasi80 Views

Jombang, – Dunia pendidikan terus bergerak dan berubah. Karena itu, para guru dituntut untuk selalu siap beradaptasi, termasuk dalam menghadapi penerapan kurikulum deep learning.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Wor Windari, saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Pendidikan yang digelar di Gedung Islamic Center Jombang, Selasa (28/10/2025).

Acara yang diinisiasi oleh Yayasan Roushon Fikr Jombang ini diikuti sekitar 100 peserta, terdiri atas guru TK/RA dan SD/MI dari berbagai wilayah di Kabupaten Jombang. Beberapa di antaranya datang dari daerah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T), bahkan dari Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.

Dalam sambutannya, Wor Windari mengapresiasi penyelenggaraan seminar tersebut. Ia menilai kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para guru untuk memperkuat kapasitas dan memperluas wawasan mereka. “Guru harus selalu adaptif terhadap perubahan, termasuk adanya penyempurnaan kurikulum dari waktu ke waktu. Saat ini guru juga perlu menguasai implementasi kurikulum deep learning,” ujarnya.

Menurutnya, dunia pendidikan kini menuntut guru untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing siswa agar mampu berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter.

Seminar tersebut turut menghadirkan dua narasumber utama, yakni Muhammad Farid, Ketua Dewan Pembina Yayasan Roushon Fikr, dan Sayekti Puji Rahayu, Direktur Pengembangan Kurikulum Yayasan Roushon Fikr.

Dalam paparannya, Sayekti menekankan bahwa proses pembelajaran harus dibuat menyenangkan dan bermakna. “Saya berharap ilmu yang diperoleh dari seminar ini dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Guru perlu menghadirkan suasana belajar yang membuat siswa bersemangat,” ujarnya.

Sayekti juga mengingatkan pentingnya guru untuk terus belajar dan meningkatkan profesionalisme. “Guru adalah agen perubahan. Maka guru tidak boleh berhenti berinovasi dan mengembangkan diri,” tegasnya.

Sementara itu, Muhammad Farid menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi profesional dan psikologis guru sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan. “Peningkatan kompetensi guru sejalan dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa kompetensi psikologis mencakup kemampuan berpikir kreatif, mengambil keputusan yang bijak dan etis, serta kemampuan mengatur diri sendiri. “Guru harus kreatif dalam menyelesaikan permasalahan di kelas, karena masalah yang sama tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama,” ujarnya.

Farid menambahkan, guru juga perlu memiliki kemampuan meregulasi diri yakni kemampuan mengendalikan pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Seminar ini diharapkan menjadi momentum bagi para guru di Jombang dan sekitarnya untuk terus belajar, beradaptasi, dan menjadi pelaku utama dalam menghadapi era baru pendidikan berbasis deep learning.(*)

(dina r d/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *