Kasih yang Menjaga Negeri: Ibadah Bersama TNI dan Warga di Pos Eromaga

Religiusitas471 Views

Omukia, – Di jantung pegunungan Papua yang sunyi namun damai, kasih dan persaudaraan tumbuh dari tempat yang tak terduga. Pos Eromaga, Distrik Omukia, menjadi saksi bisu kebersamaan yang penuh makna saat prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti menggelar ibadah bersama warga Kampung Eronggobak, pada Minggu (18/5/2025).

Ibadah yang dipimpin oleh Pratu Dandi Fernanda ini bukan sekadar rutinitas keagamaan. Dalam kesederhanaan tenda darurat yang disulap menjadi rumah ibadah, warga dan prajurit TNI duduk bersama, menyatukan hati dalam doa, pujian, dan pengharapan. Di tanah yang jauh dari pusat kota, cinta kepada Tuhan dan Tanah Air menyatu dalam satu napas.

“Ibadah ini adalah wujud kasih. Kami datang bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tapi sebagai saudara yang turut merasakan suka dan duka masyarakat,” ujar Pratu Dandi, matanya berkaca-kaca usai memimpin ibadah yang berlangsung khidmat.

Anak-anak tersenyum ceria, para ibu menyiapkan hidangan sederhana, dan para prajurit bersenda gurau hangat bersama warga. Usai ibadah, mereka duduk bersila menikmati makan siang bersama. Tidak ada sekat antara seragam loreng dan pakaian sederhana warga—yang ada hanyalah keakraban dan penghormatan yang tulus.

Danpos Eromaga, Letda Inf Sudirman, menyampaikan bahwa kegiatan ibadah bersama ini menjadi bagian penting dari pendekatan teritorial yang humanis dan religius.

“Kami percaya, membangun kedamaian dan kepercayaan dimulai dari hati. Ibadah ini bukan hanya soal iman, tapi juga penguatan jati diri bangsa: bahwa Indonesia dibangun dengan cinta, gotong royong, dan doa dari pelosok negeri,” ujarnya.

Kegiatan seperti ini adalah wajah lain dari TNI—bukan hanya alat pertahanan negara, tetapi pelayan rakyat dan penjaga nilai-nilai kemanusiaan. Melalui pendekatan spiritual dan kebersamaan, Satgas Yonif 700/WYC menunjukkan bahwa pengabdian sejati tak selalu bermakna angkat senjata, tetapi merangkul, mendengarkan, dan berdoa bersama rakyat.

Di balik hening Papua, senyuman warga dan prajurit yang menyatu dalam ibadah adalah pesan kuat: kasih yang menjaga negeri tak pernah mengenal batas, bahkan hingga ke pelosok bumi Cenderawasih. (*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *