Puncak, Papua Tengah – Di tengah rintik hujan yang membasahi tanah pegunungan dan udara dingin menusuk tulang, puluhan prajurit Satgas Yonif 700/WYC tetap bergerak tanpa ragu. Sepatu mereka berlumpur, tangan mereka basah, namun semangat tak pernah redup. Misi kemanusiaan harus tuntas: membangun Sekolah SD 03 Mayuberi di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
Jumat (15/8/2025), di bawah komando Danpos Mayuberi, Letda Inf Arif Natsir, progres pembangunan telah mencapai 95%. Dinding kayu berdiri kokoh, atap seng siap menahan hujan, dan terpal tambahan terpasang rapi demi ketahanan bangunan. “Besok kami tahap finishing. Targetnya, sebelum HUT ke-80 RI, sekolah ini sudah bisa dipakai anak-anak Mayuberi,” ujar Letda Arif dengan senyum optimistis, Jumat (15/8/2025).
Pemandangan prajurit yang bahu-membahu mengangkat kayu, memaku seng, hingga membersihkan halaman sekolah, menjadi bukti bahwa TNI bukan hanya penjaga kedaulatan. Mereka adalah pembawa harapan, pembangun masa depan, dan sahabat rakyat di pelosok negeri.
Kepala Sekolah SD 03 Mayuberi, Bapak Opi, tak mampu menyembunyikan rasa harunya. “Awalnya kami ragu bisa selesai tepat waktu. Medan sulit, cuaca sering berubah. Tapi bapak-bapak TNI membuktikan tidak ada yang mustahil. Sebelum 17 Agustus, sekolah ini sudah berdiri megah. Kami sangat bersyukur,” tuturnya dengan mata berbinar.
Bagi warga Mayuberi, sekolah ini lebih dari sekadar bangunan. Ia adalah hadiah kemerdekaan yang tak ternilai, ruang belajar yang layak, aman, dan nyaman untuk anak-anak yang dulu harus belajar di tempat seadanya.
Kini, di tengah latar hutan hijau dan punggung pegunungan Papua, SD 03 Mayuberi berdiri gagah. Ia menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya milik kota besar, tetapi juga mengakar di kampung-kampung terpencil. Dan bagi prajurit Yonif 700/WYC, rampungnya sekolah ini adalah persembahan terbaik untuk rakyat dan Ibu Pertiwi di Hari Kemerdekaan. (*)
(Bro/Sulaiman)
