Gus Ahmad Kafa: Nama Nabi Muhammad Jangan Sampai Hilang dari Timeline Hidup Kita!

Religiusitas56 Views

Surabaya, – Da’i muda asal Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Gus Ahmad Kafa, mengingatkan Generasi Z Islami (GenZI) agar senantiasa menghadirkan nama dan keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam setiap sisi kehidupan, termasuk di media sosial.

Pesan itu ia sampaikan dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) ke-22 bertajuk “Cahaya Nabi, Terangi GenZI” yang digelar di Ruang Utama Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), hari ini, Minggu (28/9/2025). Kajian rutin ini dihadiri ratusan GenZI dan dibuka oleh Sekretaris MAS, H Helmy M Noer, yang juga inisiator MSG sekaligus ANS (Al-Akbar Ngaji Soccer).

“Jangan sampai sehari pun kita meninggalkan nama Nabi Muhammad. Beliau sosok yang luar biasa, satu-satunya nabi yang diberi telaga Kautsar, dan bisa memberi pertolongan serta syafaat,” tegas Gus Ahmad Kafa yang hadir bersama istrinya, Ning Sheila Hasina Zamzami.

Ia mencontohkan, taubat Nabi Adam AS diterima Allah SWT karena bertawassul dengan nama Nabi Muhammad SAW yang telah tertulis di Arsy. “Nabi Adam melihat kalimat Laa ilaaha illa-Llah, Muhammadur Rasulullah. Itu tanda istimewanya nama Nabi Muhammad sehingga dijadikan tawassul, dan taubat beliau pun diterima,” jelasnya.

Menurut Gus Ahmad, nama dan keteladanan Rasulullah hendaknya menjadi motivasi bagi GenZI untuk terus memupuk mahabbah (cinta) kepada Nabi. Hal itu bisa dilakukan dengan memperbanyak sholawat, mempelajari kisah-kisah Nabi, sekaligus mengisi media sosial dengan konten yang memperkuat kecintaan kepada Rasulullah.

“Gunakan medsos untuk menebar kisah dan teladan Rasulullah. Jangan biarkan timeline kita kosong dari nama beliau. Di Mesir, cinta mereka kepada Nabi luar biasa, sampai menggelar Maulid sebulan penuh dari hasil kerja setahun. Di Indonesia juga banyak Maulid dengan biaya besar, terutama di Madura. Semua itu bukti mahabbah,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ning Sheila mengingatkan pentingnya menjadikan Nabi Muhammad sebagai “beking” kehidupan umat Islam. “Kita beruntung memiliki Rasulullah. Baik saat beliau hidup maupun setelah wafat, semua amal umatnya tetap disampaikan kepada beliau. Maka, Nabi menentukan nasib umatnya di dunia dan akhirat,” terangnya.

Ia pun menganjurkan agar umat Islam selalu membaca sholawat di awal dan akhir doa agar doa mustajab, sekaligus menegaskan ketaatan kepada ajaran Nabi sebagai bukti nyata cinta.

“Salah satu ajaran Nabi yang utama adalah akhlak. Akhlak ini harus sama antara di dunia nyata dan dunia maya. Jangan sampai kita berkata baik di dunia nyata, tapi di medsos justru berbicara seenaknya. Memang tidak mudah, tapi kalau dibiasakan akan menjadi tanda cinta sejati kepada Rasulullah,” pungkasnya. (*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *