Tulungagung, – Pagi yang cerah di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Jumat (2/5/2025), menjadi saksi bisu semangat bersama untuk memajukan pendidikan dan memperkuat otonomi daerah. Di tengah semilir angin dan aroma bunga yang menghiasi upacara, ratusan peserta dari berbagai kalangan berdiri tegap, penuh harapan.
Komandan Kodim 0807/Tulungagung, Letkol Kav Mohammad Nashir, S.Hub., Int., hadir bersama jajaran Forkopimda Tulungagung dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-66 dan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29. Kehadiran mereka tak sekadar simbol seremonial, tapi menjadi cerminan nyata dukungan terhadap cita-cita besar: membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., tampil anggun dalam balutan pakaian adat Jawa. Dalam sambutannya yang penuh empati, ia menyuarakan kegelisahan banyak anak negeri yang belum menikmati pendidikan bermutu, sekaligus menggugah semangat kolektif untuk tidak membiarkan satu pun anak tertinggal.
“Tema Hardiknas tahun ini, ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’, adalah panggilan hati. Pendidikan bukan hanya tugas negara, tapi tanggung jawab kita bersama – para orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen bangsa,” ucapnya dengan suara bergetar, disambut anggukan tulus dari para peserta upacara.
Ia mengajak seluruh pihak untuk tak henti memperjuangkan pemerataan pendidikan, dari kota hingga pelosok pegunungan.
“Setiap anak adalah cahaya masa depan. Di manapun mereka berada, mereka berhak mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh dan bermimpi,” ujarnya, menahan haru.
Tak hanya berbicara soal pendidikan, upacara ini juga menjadi momen refleksi atas pentingnya sinergi dalam pembangunan. Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 yang jatuh pada 25 April 2025, menjadi pengingat bahwa kekuatan Indonesia terletak pada keselarasan pusat dan daerah. Tema “Sinergitas Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045” menggema sebagai tekad bersama menjemput masa depan yang lebih adil dan merata.
“Kami ingin pembangunan tak hanya terlihat di kota-kota besar. Tapi juga terasa hangat di desa-desa, di lereng gunung, hingga pesisir yang jauh dari sorotan,” kata Bupati menutup sambutan dengan mata berbinar.
Suasana terasa begitu khidmat dan penuh semangat nasionalisme. Para pelajar yang hadir membawa buku dan bendera kecil, para tokoh masyarakat bersalaman hangat dengan aparat, dan senyum anak-anak menyiratkan asa: bahwa pendidikan dan keadilan bukan lagi mimpi, tapi janji yang terus diperjuangkan.
(Arwang/Sulaiman)