Kupang, NTT – Di ujung negeri, di antara batas bendera dan desir ombak pantai Oepoli, harapan-harapan kecil tumbuh dari bangku-bangku sekolah sederhana. Dan di sana, prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga penjaga masa depan.
Kamis (1/5/2025), personel Pos Oepoli Pantai yang dipimpin oleh Sertu Andre Maulana bersama dua anggota lainnya memberikan pendampingan penuh kepada para siswa SMA Negeri 1 Amfoang Timur yang mengikuti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Kupang.
Tak sekadar mengantar, Satgas juga menyediakan layanan kesehatan serta transportasi—dua hal yang sering kali menjadi tantangan besar bagi anak-anak perbatasan yang ingin menunjukkan bakat mereka ke panggung yang lebih luas. Kegiatan FLS2N tersebut dilaksanakan di SMA Negeri 1 Taebenu, Desa Maumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.
“Anak-anak ini punya mimpi, dan mimpi itu layak diperjuangkan,” ujar Sertu Andre, lirih namun penuh semangat. “Tugas kami di sini bukan hanya menjaga garis batas negara, tapi juga menjaga agar mimpi-mimpi kecil di batas itu tak padam.”
Kepala SMA Negeri 1 Amfoang Timur, mewakili seluruh guru dan siswa, mengungkapkan rasa haru dan terima kasihnya atas bantuan dan kepedulian yang diberikan.
“Kami sangat bersyukur. Kehadiran Satgas bukan hanya memberikan bantuan teknis, tapi juga menguatkan mental dan semangat anak-anak kami. Di perbatasan ini, bantuan sekecil apa pun sangat berarti,” ujarnya.
Kegiatan ini lebih dari sekadar pendampingan. Ia adalah bentuk nyata dari komitmen kemanusiaan dan pengabdian. Satgas tidak hanya membawa senjata, tetapi juga membawa harapan—dalam bentuk tangan yang terulur, mobil yang mengantar, dan perhatian yang tulus kepada generasi penerus bangsa.
Di tanah yang jauh dari sorot gemerlap kota, para prajurit TNI telah menjelma menjadi jembatan antara keterbatasan dan cita-cita. Menjadi sahabat bagi anak-anak yang berjuang menorehkan prestasi, bahkan ketika jarak dan fasilitas menjadi tantangan.
Misi Satgas Pamtas RI–RDTL tak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga memastikan bahwa tak satu pun anak Indonesia di perbatasan kehilangan haknya untuk bermimpi—dan kesempatan untuk mewujudkannya.
(barat/Sulaiman)
