Datang Tanpa Dipaksa, Warga Dambed Rela Antre Demi Uluran Tangan TNI

Humanitas141 Views

Dambed,Di bawah langit pegunungan Papua yang tenang, Kamis pagi itu tampak berbeda di Kampung Dambed, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Sejak matahari belum tinggi, warga sudah berdatangan ke depan Pos Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti. Mereka tak dipanggil, tak diminta, apalagi dipaksa. Mereka datang dengan kesadaran dan harapan—untuk bertemu tangan-tangan yang selama ini hadir bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan hati.

Pelayanan kesehatan gratis yang digelar Satgas menjadi magnet yang menyatukan warga dari berbagai sudut kampung. Anak-anak digendong ibunya, para lansia digandeng cucu, dan para bapak rela menunggu dalam antrean. Tak ada keluhan, hanya sorot mata penuh harap.

“Sudah lama kami tidak diperiksa begini. Kalau ke kota, jalannya jauh, biayanya besar. Tapi hari ini TNI datang bawa dokter ke rumah kami,” tutur Mama Yosephina (42), sembari mengusap peluh di kening anaknya yang demam.

Satgas yang Datang Membawa Harapan

Personel Satgas membuka pos kesehatan darurat yang melayani berbagai keluhan warga—dari batuk pilek hingga tekanan darah tinggi. Mereka juga menyampaikan penyuluhan pentingnya hidup bersih dan sehat. Tapi lebih dari itu, mereka menyampaikan pesan kemanusiaan: bahwa negara tidak melupakan mereka.

Danpos Dambed, Letda Inf Herman Mapparatte, berdiri di antara kerumunan warga dengan senyum tulus. “Kami datang bukan sekadar menjalankan tugas, tapi mengulurkan tangan persaudaraan. TNI hadir untuk menjaga, merawat, dan menyembuhkan. Kami ingin masyarakat di tempat terpencil pun merasakan bahwa mereka tidak sendiri.”

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan yang terakhir. “Kami akan rutin melakukannya. Ini bagian dari komitmen kami sebagai penjaga negeri dan sahabat rakyat,” ujarnya penuh semangat.

Lebih dari Sekadar Pengobatan

Bagi warga Dambed, kehadiran Satgas bukan hanya soal keamanan, melainkan soal kehadiran yang nyata—di saat mereka butuh perhatian, di saat mereka merasa terasing. Pengobatan gratis itu mungkin sederhana, tapi dampaknya begitu besar: membangun kepercayaan, memperkuat ikatan kemanusiaan.

Di ujung kegiatan, seorang anak kecil menyerahkan gambar coretan tangan kepada salah satu prajurit. “Ini TNI jaga kampung,” katanya polos. Dan di mata sang prajurit, ada haru yang tak bisa disembunyikan.

Satgas bukan hanya barisan bersenjata. Di Kampung Dambed hari itu, mereka adalah pelipur lara, pelayan harapan, dan wajah ramah negara yang menyejukkan hati rakyatnya.

(barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *