Surabaya, – Direktorat Pengelolaan Infrastruktur, Lingkungan, dan Operasional (Dit PILAR) Universitas Airlangga (UNAIR) menginisiasi penandatanganan pakta integritas sebagai upaya mencegah konflik kepentingan sekaligus memperkuat tata kelola pelayanan yang bersih dan berintegritas.
Penandatanganan pakta integritas tersebut berlangsung Sabtu (19/12/2025) di Ruang Dit PILAR Lantai 3 Kampus MERR-C UNAIR, bertepatan dengan rapat kerja akhir tahun. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UNAIR Prof. Dr. Ardianto, S.E., Ak., M.Si.
Direktur Dit PILAR UNAIR Prof. Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. menjelaskan, Dit PILAR merupakan direktorat baru hasil penggabungan Direktorat Sarana dan Prasarana serta Direktorat Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan. Dengan cakupan kerja yang luas, Dit PILAR menaungi sekitar 200 personel, mulai dari teknisi, petugas layanan gedung, keamanan, pengemudi, hingga petugas kebersihan, taman, dan parkir.
“Dit PILAR adalah unit penunjang yang melayani direktorat lain dan mahasiswa. Karena itu, kualitas pelayanan sangat ditentukan oleh proses kerja yang baik dan integritas personel yang menjalankannya,” kata Iman.
Ia menambahkan, sebagian besar aktivitas Dit PILAR beririsan langsung dengan pihak eksternal, seperti vendor, kontraktor, dan penyedia jasa. Oleh sebab itu, komitmen untuk menghindari konflik kepentingan menjadi prasyarat penting agar pelayanan berjalan tepat mutu, tepat waktu, dan akuntabel.
“Kami ingin memulai dari proses yang bersih. Itu harus dimulai dari diri sendiri, terutama pejabat struktural seperti sekretaris direktorat, kepala seksi, kepala subdirektorat, hingga PUMK,” ujarnya.
Menurut Iman, pakta integritas ini bertujuan memastikan Dit PILAR memperoleh barang dan jasa dengan kualitas terbaik dari pihak ketiga, sehingga pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan seluruh sivitas akademika—baik akademik maupun nonakademik—dapat berjalan optimal.
Ia menyebut Dit PILAR menjadi unit pertama di lingkungan UNAIR yang secara formal menginisiasi pakta integritas anti-konflik kepentingan untuk menyongsong tahun 2026. “Ini inisiatif internal sebagai panduan sekaligus perlindungan bagi seluruh personel agar bekerja secara profesional,” katanya.
Ke depan, kepatuhan terhadap pakta integritas tersebut akan menjadi bagian dari penilaian kinerja pegawai. Meski demikian, Iman berharap langkah ini lebih berfungsi sebagai pencegahan.
“Tujuan utamanya adalah mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jika unit kerja lain ingin menerapkan hal serupa, tentu itu sejalan dengan nilai Excellence with Morality yang diusung UNAIR,” ujar Iman.
Melalui penandatanganan pakta integritas ini, Dit PILAR berharap dapat menjadi contoh bagi unit kerja lain di lingkungan UNAIR dalam membangun tata kelola berintegritas serta menciptakan lingkungan kampus yang bersih, aman, dan nyaman.(*)
(Khefti/Sulaiman)
