Buru Selatan Dorong Kawasan Transmigrasi Nelayan, Bupati La Hamidi Paparkan Potensi Besar di Hadapan Wamen Transmigrasi

POLITIKANA96 Views

Jakarta, – Kabupaten Buru Selatan, Maluku, tengah membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi kawasan. Bupati Buru Selatan La Hamidi menegaskan bahwa potensi besar daerahnya, khususnya di sektor perikanan, belum tergarap maksimal. Hal ini disampaikan saat ia bertemu Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Senin (17/11/2025).

La Hamidi mengatakan pihaknya ingin membangun kawasan transmigrasi berbasis nelayan, menyesuaikan karakter wilayah yang berada di beranda depan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714-715 serta jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III.

“Potensi perikanan di Buru Selatan sangat besar. Kami ingin kawasan transmigrasi yang mampu menguatkan sektor ini,” ujar La Hamidi.

Data yang disampaikan Bupati memperlihatkan besarnya peran Buru Selatan dalam rantai suplai pangan nasional. Sekitar 37% kebutuhan ikan nasional berasal dari Maluku, dan 40 persen produksi ikan Maluku berasal dari Buru Selatan.

Produksi perikanan tangkap daerah itu pada 2023 tercatat:

  1. Tuna: 2.985,50 ton
  2. Cakalang: 2.145,50 ton
  3. Tongkol: 24,5 ton

Jika dikonversi ke nilai ekonomi, potensi tuna saja mencapai sekitar Rp 117 triliun.

Dengan cadangan ikan yang melimpah, La Hamidi optimistis kawasan transmigrasi nelayan dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memperkuat posisi Buru Selatan sebagai penyangga pangan laut untuk Maluku dan Indonesia. Selain perikanan, wilayah tersebut juga memiliki potensi pertanian dan rempah yang kuat, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Untuk mendukung rencana ini, pemerintah dan masyarakat setempat telah sepakat menyerahkan lahan seluas 148,44 hektar di Kecamatan Kepala Madan sebagai titik awal. Total area yang direncanakan masuk dalam kawasan transmigrasi mencakup 5.480 hektar di beberapa kecamatan.

“Masyarakat kami sudah siap. Mereka menjamin penerimaan sosial terhadap kedatangan transmigran,” kata La Hamidi.

Pemerintah daerah membutuhkan 3.000 kepala keluarga transmigran pada tahap pertama, dengan komposisi 60 persen transmigrasi lokal dan 40 persen trans karya nusa.

Wamen Transmigrasi Sambut Positif

Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menyebut Buru Selatan kini masuk dalam daftar daerah yang mengajukan pembukaan kawasan transmigrasi.

“Ada 50 kabupaten yang sudah mengajukan usulan serupa. Kami menyambut baik inisiatif Buru Selatan,” ujarnya.

Namun ia mengingatkan bahwa pengembangan kawasan transmigrasi harus memenuhi persyaratan, termasuk penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) yang komprehensif. Potensi besar Buru Selatan, menurutnya, menjadi modal kuat untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Viva Yoga juga menyinggung pengalaman sukses Kementerian Transmigrasi mengirim transmigran nelayan ke Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, tahun 2017, yang terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini kementerian tengah melatih calon transmigran di balai-balai pelatihan di Yogyakarta dan Pekanbaru. “Rencananya pada Desember akan kita berangkatkan,” ujarnya.(*)

(ardi w/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *