Trenggalek, – Derap langkah dan sorak semangat mewarnai seleksi atlet pencak silat Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti Ranting Munjungan, Minggu (15/6/2025). Bertempat di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, ajang ini menjadi lebih dari sekadar pencarian bibit unggul, ini adalah panggung kebudayaan, tempat warisan leluhur dijaga dan disemai.
Digelar dalam rangka HUT ke-45 IKSPI Kera Sakti, kegiatan ini mendapatkan dukungan langsung dari TNI dan Polri, yang hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga memberikan semangat dan motivasi kepada ratusan pesilat muda yang penuh antusias.
“Kami datang bukan hanya mengamankan. Kami ingin para peserta tahu, bahwa perjuangan mereka dalam silat adalah bagian dari menjaga kehormatan budaya bangsa,” ujar Serka Adi Suwito, Bati Wanwil Koramil 0806-12/Munjungan, dengan mata berbinar.
Ia menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri, melainkan jalan pembentukan karakter, tentang disiplin, hormat, dan mencintai tanah air.
Sejak pagi, semangat membara para pesilat muda menyatu dengan dukungan panitia dan kehadiran aparat keamanan. Di antara gemuruh yel-yel dan gerakan jurus yang mengalir tegas, tampak sinergi yang erat antara komunitas bela diri dan institusi keamanan.
Kapolsek Munjungan, AKP Cikini, S.Pd, yang turut memantau jalannya kegiatan, menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini adalah wujud nyata dukungan moral terhadap generasi muda yang mencintai seni tradisional.
“Ini bukan sekadar seleksi. Ini ruang pembinaan karakter, kebanggaan atas budaya, dan perlawanan terhadap lunturnya jati diri bangsa,” ujarnya penuh harap.
Ajang seleksi ini menjadi gerbang menuju kompetisi tingkat kabupaten dan provinsi. Tapi lebih dari itu, setiap jurus yang dipertontonkan hari itu adalah bukti bahwa pencak silat masih hidup, tumbuh, dan dihargai, terutama ketika keamanan dan kebudayaan berjalan berdampingan.
(Arwang/Sulaiman)
