Jakarta, – Suasana Gedung Olahraga (GOR) A. Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pagi ini dipenuhi semangat muda dan nasionalisme. Sebanyak 2.000 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri Tahun 2025 mendapat pembekalan langsung dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, didampingi para Kepala Staf Angkatan.
Mengusung tema “Perwira Muda Berkarakter di Era Modern dan Digital Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menjadi bagian krusial menjelang Upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang akan digelar pada 23 Juli 2025 mendatang. Praspa bukan sekadar seremonial, melainkan momentum bersejarah, titik awal pengabdian Capaja sebagai perwira pertama di tubuh TNI dan Polri.
Para Capaja terdiri atas 827 lulusan Akmil, 433 dari AAL, 293 dari AAU, dan 447 dari Akpol. Mereka hadir sebagai simbol kekuatan sinergi lintas matra dan institusi, wujud nyata kebhinekaan yang terajut dalam semangat menjaga keutuhan NKRI.
Panglima TNI: Jadilah Perwira Berkarakter dan Agen Perubahan!
Dalam ceramahnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya karakter, profesionalisme, dan integritas sebagai pondasi utama dalam menjalankan amanah negara.
“Bangun profesionalitas dan integritas. Jadilah aparat negara yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan,” tegasnya.
Lebih dari itu, Panglima mendorong para Capaja menjadi motor penggerak perubahan, baik di satuan masing-masing maupun di tengah masyarakat.
“Saya berharap kalian mampu menjadi agen perubahan. Majukan satuan dan masyarakat di sekitarmu dengan pengetahuan, kreativitas, dan inovasi. Jadilah penjaga nilai-nilai Pancasila dan garda terdepan persatuan bangsa,” tambahnya penuh semangat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari protokol menjelang pelantikan, tapi juga ajang pembentukan visi dan jati diri. Melalui pembekalan ini, para Capaja dipersiapkan untuk mengemban tanggung jawab besar sebagai perwira TNI-Polri yang berintegritas tinggi, loyal, dan siap berjuang untuk negeri.
Wawasan kebangsaan, kepemimpinan, serta ilmu yang diperoleh selama pendidikan akan menjadi bekal utama dalam menyongsong tugas-tugas strategis di masa depan, menuju Indonesia Emas 2045.(*)
(Barat/Sulaiman)
