Teluk Wondama, – Di sudut tenang Papua Barat, di sebuah kampung bernama Naikere, kehangatan tak hanya datang dari mentari pagi, tapi juga dari semangkuk bubur kacang hijau yang dibagikan dengan penuh cinta. Pos Naikere Satgas Pamtas RI–PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642/Kps, Selasa (13/5/2025), menggelar aksi sosial yang sederhana namun penuh makna: berbagi bubur kacang hijau untuk masyarakat, terutama anak-anak.
Bukan jumlahnya yang jadi ukuran, tapi ketulusan yang menyertainya. Di balik uap hangat bubur yang mengepul, tersimpan niat mulia: memenuhi kebutuhan gizi, merawat generasi, dan menyatukan hati.
“Ini bukan sekadar makanan, ini adalah pelukan hangat kami untuk masyarakat Naikere,” ujar salah satu personel Pos Naikere. Kegiatan ini, lanjutnya, adalah bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesehatan dan kebahagiaan warga di daerah penugasan.
Anak-anak menyambut dengan tawa polos, sementara para ibu menatap haru. Di tengah keterbatasan, perhatian sekecil apa pun bisa menjadi cahaya yang menyulut semangat hidup.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Kehadiran mereka bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membawa kebaikan dan harapan bagi kami di kampung Naikere,” tutur salah satu warga dengan suara bergetar.
Lebih dari sekadar membagi makanan, kegiatan ini mempererat jalinan batin antara prajurit dan rakyat. Di medan tugas yang sunyi, kehadiran TNI menjadi pelipur lara sekaligus pelita.
Satgas Yonif 642/Kps menunjukkan bahwa pengabdian tak selalu berbentuk senjata—kadang ia hadir dalam bentuk semangkuk bubur, yang dibagikan dengan cinta, disantap dengan syukur, dan dikenang sepanjang masa.
“TNI Hadir, Rakyat Tersenyum”. Dari Naikere, kasih itu terus mengalir. (*)
Editor: Sulaiman
