Inbate, – Di tengah sunyinya pedesaan perbatasan Indonesia–Timor Leste, di sebuah rumah sederhana milik Bapak Ilyas Metan, harapan datang mengetuk pintu. Bukan dalam bentuk kemewahan, tapi lewat senyum tulus prajurit TNI yang membawa obat, stetoskop, dan kepedulian.
Personel Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat dari Yonarhanud 15/DBY, melalui Pos Inbate, kembali melaksanakan kunjungan medis langsung ke rumah warga. Kegiatan ini menjadi rutinitas mulia yang tak hanya menyentuh tubuh, tapi juga menyejukkan jiwa mereka yang tinggal di wilayah terluar negeri.
Pada Senin (12/5/2035), Kopda M. Imam Jufri -Tenaga Kesehatan Pos Inbate- bersama rekan-rekannya, mendatangi kediaman Bapak Ilyas di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara. Dengan tangan yang terampil dan hati yang peduli, mereka memeriksa kesehatan Ilyas dan istrinya, Mama Yosefina.
“Menjadi prajurit bukan hanya soal senjata dan patroli. Bagi kami, melihat warga tersenyum dan merasa diperhatikan adalah kemenangan tersendiri,” ungkap Kopda Imam penuh ketulusan dalam keterangan tertulisnya pada media ini, Selasa (13/5/2025).
Tak mampu menyembunyikan rasa harunya, Bapak Ilyas menyampaikan ucapan terima kasih yang hangat. “Saya sudah lama sakit, dan sekarang mulai membaik. Terima kasih karena Bapak TNI datang sampai ke rumah. Kami merasa diperhatikan, kami merasa tidak sendiri,” katanya dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.
Bagi banyak warga di perbatasan, akses terhadap layanan kesehatan masih terbatas. Namun kehadiran Satgas, yang setia menyusuri jalanan terjal dan medan berbatu, menjadi cahaya yang tak henti menyala. Mereka datang bukan hanya untuk menjaga batas negara, tapi juga untuk merawat yang lemah, mendengar keluhan yang terabaikan, dan mengobati dengan hati.
Kunjungan medis ini bukan sekadar program—ia adalah pelukan hangat dari negara bagi rakyatnya di garis terluar.
Karena di setiap tetes keringat prajurit, tertanam janji: TNI hadir bukan hanya menjaga, tapi juga mencinta. (*)
Editor: Sulaiman
