Surabaya, – Semangat juang, disiplin tinggi, dan ketangguhan mental kembali ditunjukkan generasi muda Indonesia. Raffy Ilham Zakiyantono, mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga angkatan 2024, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di level internasional. Ia meraih Juara II kategori Kumite Senior -75 Kg Putra dalam International Karate Open Championship yang digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, pada 31 Oktober-2 November 2025.
Kejuaraan bergengsi ini diikuti atlet-atlet karate terbaik dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Di tengah persaingan ketat dan tensi pertandingan tinggi, Raffy tampil solid dan konsisten, mencerminkan karakter petarung sejati yang siap bertarung di medan kompetisi internasional.
“Ajang ini diikuti atlet dari berbagai daerah dan negara. Persaingannya sangat ketat, sehingga capaian ini menjadi cerminan disiplin latihan, kesiapan mental, dan daya saing di level tinggi,” ujar Raffy dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).
Prestasi tersebut bukan hasil instan. Raffy menjalani latihan intensif dan terstruktur bersama UKM Karate UNAIR. Setiap malam, ia mengasah teknik kumite mulai dari serangan, pertahanan, pengaturan jarak, hingga simulasi laga dengan skema pertandingan sebenarnya. Sementara itu, latihan fisik mandiri dilakukan setiap pagi untuk menjaga stamina, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan.
“Latihan kumite bertujuan membangun konsistensi teknik dan kesiapan menghadapi berbagai karakter lawan,” jelasnya.
Pola latihan dua kali sehari dijalani selama beberapa minggu dengan intensitas yang terus ditingkatkan, menyerupai pola pembinaan fisik dan mental dalam dunia militer: disiplin, berulang, dan berorientasi hasil.
Di arena pertandingan, tantangan terbesar bukan hanya teknik lawan, tetapi ketahanan fisik dan stabilitas mental. Jadwal pertandingan yang padat serta lawan-lawan berpengalaman menuntut konsentrasi penuh hingga detik terakhir.
“Kelelahan fisik dan tekanan mental menjadi ujian utama. Disiplin latihan dan manajemen energi membantu saya tetap fokus dan tampil maksimal sampai akhir,” ungkapnya.
Menjaga Akademik, Menjaga Kehormatan Almamater
Di balik ketatnya jadwal latihan, Raffy tetap menempatkan akademik sebagai prioritas utama. Sebagai mahasiswa kimia yang sarat praktikum dan tugas laboratorium, ia menerapkan manajemen waktu yang ketat dan terukur.
“Kewajiban kuliah harus diselesaikan terlebih dahulu. Setelah itu baru menyesuaikan jadwal latihan tanpa mengganggu akademik,” tegasnya.
Bagi Raffy, keikutsertaan dalam kejuaraan ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, melainkan misi menguji kapasitas diri sekaligus mengharumkan nama UKM Karate dan Universitas Airlangga.
Pengalaman bertanding di level internasional memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab, fokus, dan keberanian menghadapi tekanan.
“Di kompetisi internasional, kesalahan kecil bisa berdampak besar. Saya belajar untuk tetap tenang, fokus, dan bertanggung jawab penuh terhadap proses yang saya jalani,” tuturnya.
Menutup kisahnya, Raffy mengajak mahasiswa UNAIR dan generasi muda Indonesia untuk tidak ragu berprestasi di luar ruang kelas. “Berprestasi berarti berani melawan rasa ragu dan lelah. Jangan menunggu kondisi ideal. Pertumbuhan dimulai dari keputusan untuk bertanggung jawab pada pilihan sendiri dan tetap melangkah meski terasa berat,” pungkasnya.









