Sragen, – Di tengah riuh pasar Kedawung yang penuh dengan tawa, teriakan penjual, dan hiruk-pikuk transaksi harian, sosok berseragam loreng berjalan perlahan. Ia bukan pembeli. Bukan pula petugas pasar. Ia adalah Serda Andy Susanto, Babinsa dari Koramil 05/Kedawung Kodim 0725/Sragen, yang tengah mengemban misi senyap namun amat penting: menjaga kestabilan harga sembako demi ketenangan rakyat.
Dengan buku catatan kecil dan senyum ramah, Serda Andy mendatangi satu per satu kios pedagang. Ia mencatat harga beras, gula, minyak goreng, hingga telur. Tapi yang ia bawa bukan sekadar pena dan data—melainkan kepedulian.
“Saya mencatat bukan hanya untuk laporan. Tapi agar setiap lonjakan harga bisa segera diantisipasi. Kita ingin rakyat tetap tenang, tahu bahwa negara hadir,” ucapnya lirih, sembari memantau stok beras di salah satu kios, Kamis (15/5/2025).
Pemantauan harga ini bukan rutinitas biasa. Ini bagian dari ikhtiar besar menjaga keseimbangan ekonomi rakyat kecil. Informasi yang dikumpulkan oleh Serda Andy akan disampaikan ke pemerintah desa dan dinas perdagangan. Setiap temuan—apakah itu kenaikan harga, kelangkaan barang, atau keluhan pedagang—menjadi bagian dari strategi kebijakan untuk meredam gejolak harga sejak dini.
Namun di balik angka dan laporan, ada sisi lain yang tak kalah penting: kehadiran. Di pasar, kehadiran Babinsa membuat para pedagang merasa diperhatikan, para pembeli merasa dilindungi. Ada rasa aman yang tumbuh dari sekadar sapa dan senyum yang tulus.
“Kalau ada Pak Babinsa, kita lebih percaya diri jualan. Rasanya seperti ada yang menjaga agar semuanya tetap baik,” kata Bu Yuni, pedagang minyak goreng yang sudah 12 tahun berjualan di pasar itu.
Misi ini mungkin tak selalu terlihat. Tak selalu masuk berita utama. Tapi di lorong-lorong pasar tradisional yang menjadi denyut ekonomi rakyat, para Babinsa seperti Serda Andy bekerja tanpa pamrih. Mereka adalah wajah negara yang hadir paling dekat dengan rakyat, bukan dalam kemewahan atau seremoni, tapi dalam tindakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari.
Dalam sunyi tugasnya, Serda Andy membawa semangat: harga stabil, rakyat tenang. Dan di tengah dunia yang berubah cepat, stabilitas itulah yang menjadi bentuk nyata dari pengabdian seorang prajurit—tak hanya menjaga batas wilayah, tapi juga menjaga harapan di dapur-dapur rakyat. (*)
Kontributor: Agus Rodo Kemplu
Editor: Sulaiman
Foto: Agus Rodo Kemplu
