Sragen, – Di tengah arus kehidupan yang terus berputar di pedesaan Ngrampal, Kabupaten Sragen, berdiri tegap seorang prajurit TNI yang tak hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga denyut ketenangan rakyat. Serda Linggar, anggota Koramil 07/Ngrampal Kodim 0725/Sragen, adalah wajah nyata dari komitmen abadi Tentara Nasional Indonesia: mengabdi tanpa henti demi Indonesia yang aman, damai, dan bermartabat.
Kehadirannya bukan sekadar formalitas berseragam loreng. Ia menjelma sebagai penjaga malam dan sahabat siang bagi warga desa. Lewat patroli yang rutin dan menyeluruh, Serda Linggar menjadi garda terdepan dalam membentengi masyarakat dari potensi gangguan keamanan — baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
“Patroli bukan sekadar berjalan, ini adalah bagian dari strategi menjaga stabilitas wilayah. Kami menyusuri gang sempit, rumah warga, hingga fasilitas vital. Setiap langkah kami adalah bentuk cinta pada negeri,” ungkap Serda Linggar dengan semangat, Jumat (16/5/2025).
Bersama rekan-rekannya di Koramil Ngrampal, ia menapaki jalanan desa, menyapa dengan ramah, berdiskusi hangat dengan tokoh masyarakat, dan menggali dinamika sosial yang terjadi di lapangan. Sekolah, tempat ibadah, balai desa, hingga pasar rakyat — semua jadi titik penting dalam peta pengamanan mereka.
Namun tugas Serda Linggar tak hanya soal pengawasan fisik. Ia juga menjadi pendengar yang baik atas keresahan warga, penjembatan antara rakyat dan negara, serta penggerak harmoni sosial. Ia mencatat isu-isu yang muncul di tengah masyarakat — dari potensi konflik, peredaran informasi liar, hingga aktivitas yang mencurigakan — dan merespons dengan pendekatan humanis namun tegas.
“Melalui kehadiran yang konsisten, kami membangun kepercayaan. Kami ingin warga merasa bahwa TNI bukan hanya pengaman, tapi juga pelindung, pengayom, dan saudara sejiwa,” tuturnya.
Dampaknya terasa nyata. Warga merasa lebih tenang, lingkungan menjadi lebih rukun, dan kesadaran kolektif akan pentingnya keamanan meningkat. Babinsa pun tak lagi dipandang sebagai aparat semata, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar desa.
Di tangan prajurit-prajurit seperti Serda Linggar, semangat pengabdian itu tetap menyala. Mereka adalah prajurit rakyat yang tak pernah lelah menapaki jalan pengabdian, demi menjaga Indonesia dari akar rumput — dari desa ke desa, dari hati ke hati.
Karena sejatinya, menjaga keamanan bukan hanya tugas, tapi panggilan suci: demi Ibu Pertiwi. (*)
Kontributor: Agus Rodok Kemplu
Editor: Sulaiman
Foto: ARK
