Jakarta, – Bayangkan ini: suara mobil listrik menderu di tengah panasnya Jakarta, tapi bukan sembarang mobil—ini adalah Formula E, ajang balap mobil listrik paling prestisius di dunia. Dan ya, Jakarta bakal jadi tuan rumahnya lagi tahun 2025.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo alias Bamsoet, nggak bisa menahan rasa bangganya. Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menurutnya jadi bukti bahwa Jakarta serius melangkah ke arah kota modern yang peduli lingkungan, tapi tetap keren dan berkelas.
“Formula E itu bukan cuma soal balap. Ini gerakan menuju masa depan yang lebih bersih, lebih hijau, dan tentu saja, lebih maju. Dan kita, warga Jakarta, ada di baris depan perubahan itu,” kata Bamsoet di Jakarta, Jumat (25/4)/2025.
Acara ini bakal digelar 21 Juni 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol. Tapi ada satu hal yang bikin semuanya jadi makin spesial: balapan ini pas banget digelar bertepatan dengan ulang tahun Jakarta yang ke-500. Gokil, kan?
“Jadi bukan cuma perayaan ulang tahun, tapi juga deklarasi bahwa Jakarta siap jadi kota dunia. Bukan cuma karena gedung-gedungnya tinggi, tapi karena visinya jauh ke depan,” lanjut Bamsoet.
Jakarta jadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang dipercaya lagi menggelar ajang ini. Dan tahun depan, yang turun ke lintasan adalah mobil balap listrik generasi ketiga bernama Evolution. Katanya sih, mobil ini bisa ngebut dua kali lebih cepat dari Formula 1. Kebayang, kan, secepat apa itu?
Tapi Formula E Jakarta bukan cuma soal teknologi. Ada juga sentuhan lokal yang nggak kalah penting. IMI bakal libatkan 400 anak muda Indonesia jadi marshal. Artinya, bukan cuma nonton, kita bisa ikut jadi bagian dari event besar ini.
Dan buat kamu yang belum terlalu ngerti soal Formula E, tenang aja. Bakal ada banyak pre-event seru sebelum balapan digelar. Jadi siapa pun bisa ikutan merasakan hype-nya—nggak harus jadi pecinta otomotif dulu.
“Ini pesta kita semua. Bukan cuma untuk yang suka ngebut, tapi buat siapa aja yang punya mimpi soal masa depan Jakarta yang lebih hijau, cerdas, dan manusiawi,” tutup Bamsoet.
(Reza/Sulaiman)
