Boyolali, – Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Jumat (22/8/2025), dipenuhi semangat kolaborasi. Kodim 0724/Boyolali, Polres Boyolali, dan Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar Jam Pimpinan 3 Pilar, menghadirkan Forkopimda, OPD, camat, kepala desa, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas se-Boyolali.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) membutuhkan langkah nyata dan konsisten.
“Potensi gangguan harus diantisipasi sejak dini melalui siskamling, patroli, hingga penguatan FKPM. Dengan sinergi 3 pilar, kita bisa memastikan kondusifitas di setiap wilayah,” tegasnya.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, S.E., menambahkan bahwa stabilitas keamanan harus berjalan seiring dengan upaya memperkuat ketahanan pangan. Ia mendorong generasi muda agar tidak ragu mengolah lahan tidur menjadi produktif.
“TMMD bukan hanya soal membangun fisik, tetapi juga membangun manusia sesuai perannya dalam masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Boyolali Agus Irawan menyoroti ancaman bencana alam, khususnya aktivitas Gunung Merapi yang masih berstatus Siaga (Level III). Ia meminta seluruh desa segera memperbarui peta evakuasi, menyiapkan jalur darurat, dan mendata warga rentan.
“Kita harus siaga penuh. Selain itu, operasi pasar juga perlu diperkuat agar harga pangan stabil, dan kesehatan hewan ternak dijaga melalui vaksinasi PMK,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, forum ini menyepakati lima perintah strategis 3 Pilar yang wajib dijalankan di seluruh desa:
- Briefing Senin pagi antara kepala desa/lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
- Satu peta risiko per desa, diperbarui setiap bulan.
- Satu nomor darurat desa, dipublikasikan luas.
- Satu aksi preventif mingguan untuk mengantisipasi kerawanan.
- Satu jam warga khusus edukasi masyarakat.
Melalui langkah konkret ini, sinergi TNI-Polri dan Pemda Boyolali diharapkan makin solid dalam menjaga keamanan, memperkuat ketahanan pangan, serta memastikan kesiapsiagaan menghadapi bencana. (*)
(Agus Kemplu/Sulaiman)
